Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap Tata Cara dan Dalil Pendukungnya

27 Juli 2021, 18:04 WIB
Kurma saat berbuka sangat dianjurkan, begitu pula membaca Alquran saat berpuasa. /unsplash/Abdullah Arif

 

GowaPos.com - Puasa Senin Kamis merupakan puasa yang disunnahkan bagi seluruh umat muslim yang dilakukan pada hari senin dan kamis.

Salah satu dari keutamaan puasa ini adalah menghapus kesalahan dan meninggikan derajat, selain itu pada kedua hari itu adalah waktu dimana amalan diangkat di hadapan Allah Swt sehingga dianjurkan untuk berpuasa.

Namun sebelum mengamalkan sunnah ini, sebaiknya kita mengetahui niat puasa senin kamis dan tata cara melakukannya, seperti yang berikut ini GowaPos rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Jadwal Bulu tangkis Olimpiade Tokyo Hari ini, Selasa 27 Juli 2021 Tersisa 9 Laga

Niat Puasa Senin Kamis

Melafalkan niat bukanlah syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Berikut niat Puasa Senin Kamis yang perlu kamu ketahui.

Lafaz niat puasa Senin adalah sebagai berikut:

Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Taala"

Sedangkan lafaz niat puasa Kamis adalah sebagai berikut:

Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Tata Cara Puasa Senin Kamis

Adapun mengenai tata cara Puasa Senin Kamis tidak jauh berbeda dari Puasa Ramadan, yaitu:

1. Membaca Niat

Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunah, maka jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.

2. Makan Sahur

Makan sahur merupakan salah satu sunah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.

3. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa

Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kamu juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, antara lain bohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan.

4. Berbuka

Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, yaitu saat masuknya waktu salat Maghrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunah puasa. Dengan mengkuti semua tata cara ini, maka kamu bisa mendapatkan manfaat Puasa Senin Kamis dengan maksimal.

Dalil Pendukung

Amalan ini didukung oleh beberapa dalil diantaranya:

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Usamah bin Zaid berkata,
“Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).

Itulah uraian mulai dari niat puasa senin kamis sampai dalil yang mendasari amalan tersebut, semoga menjadi penyemangat kita untuk beramal saleh.***

Editor: Burhan SM

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler