Gowapos.com — Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, mengungkapkan jika guru bukan lah sebuah profesi, melainkan pengabdian.
Oleh sebab itu, mereka mendedikasikan hidupnya untuk meningkatkan kualitas generasi penerus di Indonesia.
“Kapasitasnya sebenarnya sama dengan TNI dan Polri. Jika TNI yang mengurus pertahanan negara, lalu polisi yang mengurus keamanan masyarakat, sementara guru bertugas khusus untuk menyiapkan generasi muda penerus bangsa,” katanya dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Rekrutmen Guru ASN PPPK, Kamis 19 Agustus 2021.
Menurutnya, guru bukan sekadar profesi, tetapi juga sebagai sebuah pengabdian, sehingga negara seharusnya menempatkan guru sama dengan tentara atau polisi. Seluruh tanggung jawab negara ada di generasi muda.
Artikel ini telah terbit di jawapos dengan judul “Lewat Revisi UU Sisdiknas, Guru Akan Disetarakan dengan TNI dan Polisi”
Tak hanya menjadi pendidik anak-anak di Tanah Air, mereka juga dibebankan tugas administrasi meskipun itu bukan kewajibannya. Terlebih kesejahteraan guru yang masih sangat minim di dalam negeri.
Untuk mencapai kesetaraan itu, tentu membutuhkan perjuangan. Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah dengan revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
“Semoga dengan revisi Sisdiknas, kita bisa menempatkan guru yang lebih mulia, generasi muda dikawal supaya siap mengambil alih pengelolaan negara, guru tidak lagi dibebani laporan administrasi karena tidak berkaitan dengan pendidikan anak,” tutur dia.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga POCO X3 GT, Smartphone dengan Performa Kencang Ajak Pengguna Go Turbo
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 20 Agustus 2021 Aries Butuh Bantuan, Taurus Jaga Emosi
Selain itu, ia melanjutkan, katanya untuk mengurangi beban guru tersebut agar fokus dalam peningkatan kualitas generasi muda, ia meminta agar tenaga kependidikan mendapatkan formasi sebagai aparatur sipil negara (ASN).
“Jadi saya usulkan supaya tenaga kependidikan diberikan formasi untuk meringaknkan tugas-tugas guru dalam penugasannya,” pungkasnya.***
(Kuswandi/Jawapos)