GOWAPOS - Setidaknya ada 4 langkah sederhana untuk membuat naskah pertunjukan drama dan teknik penulisannya.
Drama adalah pertunjukan visual yang dikembangkan dari sebuah cerita yang sudah ada.
Pementasan drama tidak begitu saja dibawakan oleh para pelakonnya, tapi perlu mencari referensi cerita terlebih dahulu dan menulisakannya kembali dalam sebuah naskah.
Agar cerita yang dibawakan dapat menyentuh perasaan penonton, maka wajib menunjuk anggota dengan keahlian yang dibutuhkan dalam memerankan seorang tokoh.
Beberapa tahap sederhana dapat dilakukan untuk membuat pertunjukan drama. Dikutip dari laman Seni Budayaku, setidaknya ada 4 langkah yang bisa dipraktekkan sebelum pentas.
1. Pilih tema cerita
Dalam memilih tema atau ide cerita dapat diobservasi melalui referensi yang sudah ada atau berasal dari pengalaman tiap anggota tim.
Pilihlah tema yang dekat dengan lingkungan sekitar, sehingga para penonton dapat memahami alurnya dengan mudah.
Contoh tema: Sifat sombong kepada orang lain hanya akan merugikan diri sendiri
2. Tentukan tokoh dan karakternya
Perhatikan betul langkah yang satu ini, karena sangat menentukan pembawaan cerita dari drama yang akan dibawakan.
Apabila ada tokoh antagonis, maka serahkan kepada anggota dengan mimik wajah serius dan pintar memainkan senyuman jahat.
Begitupun untuk menentukan tokoh utama yang dianggap punya kepribadian baik, diserahkan kepada anggota tim dengan wajah yang tampak tenang dan teduh.
Terkait karakter, perlu observasi lebih jauh agar pembawaannya bisa sesuai tanpa ada dilebih-lebihkan.
Contoh tokoh dan sifatnya: Pak guru; Laki-laki dewasa, membawakan mata pelajaran matematika kepada murid.
3. Membuat alur cerita
Langkah ini berkaitan dengan teknik penulisan. Anggota tim drama bisa menyerahkan hal ini kepada kakak pembina yang punya pengalaman dalam menuliskan naskah.
Ada beberapa tahap dalam alur cerita drama, tahap eksposisi, komplikasi, klimaks, penyelesaian dan bagian keputusan.
Contoh alur cerita: maju-mundur (menceritakan tentang apa yang terjadi saat ini dan mengisahkan kembali penyebabnya di masa lalu).
4. Kembangkan dialog
Setelah naskah cerita selesai, para pemeran drama dapat melatih dialog yang sudah ditentukan.
Kata-kata yang ingin disampaikan boleh tidak terlalu terpaku pada teks. Pelakon juga dapat mengembangkan dialognya sehingga terdengar seperti pembicaraan sehari-hari.
Selanjutnya, setiap anggota tim drama diberikan petunjuk teknis agar dalam menampilkan cerita tidak kebingunan dan berjalan lancar.***