Hati-Hati, Cuaca Ekstrem Bawa Dampak Buruk pada Ban, Berikut Cara Mencegahnya

- 16 Juli 2021, 16:33 WIB
Bulan Juni-Agustus merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Namun, musim kemarau bulan ini cukup unik karena berpotensi basah, sebab ada ketidakstabilan antara cuaca panas dengan hujan, serta suhu yang naik turun.
Bulan Juni-Agustus merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Namun, musim kemarau bulan ini cukup unik karena berpotensi basah, sebab ada ketidakstabilan antara cuaca panas dengan hujan, serta suhu yang naik turun. /Humas Hankook/Hankook

GowaPos.com - Bulan Juni-Agustus merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Namun, musim kemarau bulan ini cukup unik karena berpotensi basah, sebab ada ketidakstabilan antara cuaca panas dengan hujan, serta suhu yang naik turun.

Kondisi ini yang kerap disebut cuaca ekstrem dan terjadi selama sepekan terakhir. Bagi pemilik kendaraan, situasi ini dapat meningkatkan risiko kerusakan kendaraan, khususnya bagian ban yang mengalami kontak langsung pada jalanan.

Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PCR Radial Tire PT. Hankook Tire Sales Indonesia menjelaskan dampak dari ban yang terpapar suhu panas atau dingin secara konstan. Pengendara harus cermat memperhatikan cuaca yang tidak menentu karena akan mempengaruhi suhu udara. Saat cuaca sedang panas, temperatur aspal akan naik, ini meningkatkan risiko ban overheat lebih cepat, sehingga ban bisa rusak.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkapkan BPUM BRI dan BNI Tahap 3 Cair Mulai Juli 2021, Cek Penerima BLT UMKM di Sini

"Sementara, saat cuaca hujan, suhu akan turun dan mengakibatkan turunnya tekanan udara pada ban. Konstruksi ban bisa rapuh saat digunakan. Selain itu, ban yang melaju di aspal basah bisa mengalami hydroplaning. Ban tidak mampu menepis genangan air, kemudian tergelincir keluar dari jalur.” jelas Apriyanto.

Untuk mengantisipasi hal ini, Hankook Tire menyarankan sejumlah tips yang dapat dilakukan pengendara.

Pertama, pertahankan cara mengemudi yang baik dengan tidak mengemudi terlalu cepat, tidak melakukan kemudi tikungan (cornering) berlebihan, dan mengurangi frekuensi rem mendadak.

Baca Juga: Ade Armando Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Kedua, cek tekanan angin ban secara berkala minimal 10 hari sekali dengan tekanan ideal berkisar dari 30-35 psi pada setiap ban. Penting untuk mengisi angin ban setiap bulannya agar ban dapat dipakai lebih lama, dan mengganti ban kendaraan dengan ban cadangan jika sudah terlalu tua atau mulai aus.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah