Asal Usul Tahun Baru Hijriyah, Makna Kata Muharram dan Keutamaannya dalam Islam

- 9 Agustus 2021, 08:44 WIB
Anjuran amalan melakukan Puasa Muharram, Sambut Tahun Baru 1443 Hijriah.
Anjuran amalan melakukan Puasa Muharram, Sambut Tahun Baru 1443 Hijriah. /pexels.com/Monstera/

Gowapos.com -- Satu Muharram 1443 Hijriyah bertepatan pada hari ini, Senin 9 Agustus 2021 (Kalender Masehi). Hijriyah merupakan kalender ummat Islam. Untuk ummat Islam, biasanya tak ada perayaan besar-besaran pada tahun baru ini, tapi keistimewaannya patut disyukuri.

Lalu bagaimana asal usul tahun baru Islam ini?

Asal usulnya dimulai dari ketika seorang Gubernur Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifat Umar Bin Khatab RA. Kepada pemimpin tersebut, ia mengaku bingung mengenai surat yang tidak memiliki tahun.

Hal inilah yang membuat ia kesulitam saat proses penyimpanan dokumen atau pengarsipan. Kondisi tersebut yang mendasari dibuatnya kalender Islam, yang mana saat itu ummat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal.

Rasulullah SAW pada masa itu, menggunakan kalendar ini sebagai penyempurnaan waktu. Misalnya, mengembalikan bulan menjadi 12 dan tidak memaju mundurkan bulan atau hari yang semestinya masyarakat jahiliyah ketika itu. Allah SWT berfirman pada Alquran Surat At Taubah ayat 36-37, melalui posisi bulan atau hilal.

"Perumusan kemudian diprakarsai oleh Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas hingga Thalhan bin Ubaidillah untuk penyusunan kalender Islam." dikutip dari Gramedia.com.

Dalam perumusan tersebut, kemudian disepakati untuk menggunakan sistem kalender yang ada (pra Islam) untuk selanjutnya disempurnakan Rasulullah SAW. Walaupun kala itu, terdapat perbedaan pendapat dari beberapa mengusulkan menggunakan milad Rasulullah SAW, namun ada yang mengusulkan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj kala Rasulullah menerima wahyu dan diangkat sebagai nabi.

Barulah ketika Ali bin Abi Thalib mengusulkan peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Yatsrib. Pengajuan ini, dianggap sebagai momentum besar bagi Islam yang mana hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadikan peristiwa hijrah sebagai tonggak awal kalender Islam, karena dianggap mengarah ke kultus individu yang tak seharusnya ada di dalam Islam.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x