5 Hal Baru Terkait Covid yang Wajib Kamu Tahu, Nomor 4 Perempuan Harus Baca

- 2 Desember 2021, 20:32 WIB
Ilustrasi. 5 Hal Baru Terkait Covid yang Wajib Kamu Tahu, Nomor 4 Perempuan Harus Baca
Ilustrasi. 5 Hal Baru Terkait Covid yang Wajib Kamu Tahu, Nomor 4 Perempuan Harus Baca /@thebetterindia/Instagram


GowaPos.com --
 Apa yang kita ketahui tentang COVID-19 tampaknya berubah dari menit ke menit. Itu bisa dimengerti, mengingat skala pandemi yang sangat besar.

Lebih dari 263 juta kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia sejak pelacakan dimulai. Dan bahkan sekarang saat kita mendekati dua tahun penuh hidup dengan virus corona.

Pola virus dan cara untuk mengatasinya masih relatif baru di dunia medis, dan saat ini para peneliti terus mempelajarinya.

Namun, jumlah informasi tentang virus corona memusingkan. Sulit untuk melacak apa yang diketahui, apa yang mitos, dan panduan apa yang harus kita ikuti.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tantang Anak Muda Hitung Jumlah Mantan Pacar

Itulah mengapa GowaPos.com mengumpulkan lima hal baru terpenting tentang COVID di bulan November.

1. Variant Omicron Saat ini Menjadi Pusat Perhatian

Pada akhir November, WHO mengidentifikasi varian baru yang menjadi perhatian: omicron. Sekarang telah terdeteksi di sekitar 20 negara (kasus pertama terdeteksi di AS pada 1 Desember), dan pakar kesehatan global sangat waspada karena memiliki sejumlah besar mutasi.

Apakah omicron lebih menular, membuat orang lebih sakit atau lebih mampu menghindari dengan vaksin,sampai saat ini tidak jelas.

Ada beberapa laporan awal yang menggembirakan yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan omicron relatif ringan, tetapi itu bersifat anekdot.

Laporan tersebut juga tidak memberikan wawasan tentang potensi efek jangka panjang. Para ahli berharap kita akan memiliki lebih banyak jawaban tentang apa arti omicron bagi pandemi dalam beberapa minggu ke depan

2. Penggunaan Booster Direkomendasikan untuk Semua, Termasuk yang Telah Divaksin Lengkap

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sekarang menyarankan semua orang Amerika untuk mendapatkan booster jika sudah enam bulan sejak suntikan Pfizer atau Moderna awal mereka, atau jika sudah dua bulan sejak mereka mendapatkan vaksin Johnson & Johnson.

Data awal dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan transmisibilitas varian Omicron, dan para ilmuwan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia sedang memeriksa efektivitas vaksin terkait varian ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ingin Tiru Cara Kerja PRMN, Bakal Diterapkan di Pemerintahan

3. 1 dari 100 Pasien Covid Mungkin Mengalami Komplikasi Otak

Sebuah studi baru yang dipresentasikan pada sebuah konferensi pada bulan November menemukan bahwa sekitar 1 dari 100 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID mengalami komplikasi serius pada sistem saraf pusat, termasuk stroke, pendarahan, dan pembengkakan otak

4. Wanita Lebih Rentan Mengalami Covid dalam Jangka Panjang

Sebuah studi yang diterbitkan oleh tim dokter dan peneliti Mayo Clinic yang telah merawat pasien di klinik perawatan pasca-COVID menemukan bahwa wanita lebih mungkin bergulat dengan gejala COVID jangka panjang daripada pria.

Gejala-gejala yang muncul biasanya berupa kesulitan bernapas dan kelelahan yang berkelanjutan hingga masalah tidur, perubahan menstruasi dan perubahan rasa dan bau.

5. Pil / Obat Covid Akan Segera Dibuat

Pil Merck adalah salah satu dari dua antivirus yang jika disetujui, dapat membantu mengobati COVID di rumah.

Pfizer juga telah mengembangkan pil COVID dan kemungkinan akan segera mengajukan izin penggunaan darurat.

Harapannya adalah meminum pil ini sejak dini dalam kondisi penyakit seseorang akan mencegah penyakit serius atau kematian, meskipun para ahli dengan cepat memperingatkan bahwa, bahkan jika pil COVID disetujui, pil itu tidak akan menjadi pengganti vaksin.

Baca Juga: Sinopsis Bepannah Episode 40 Tayang 3 Desember 2021: Aditya Akhirnya Merelakan Zoya Menikah dengan Arshad

Para ahli sekarang masih mempelajari tentang COVID-19. Informasi dalam artikel ini adalah apa yang diketahui atau tersedia pada ruang publik, tetapi panduan dapat berubah saat para ilmuwan menemukan lebih banyak tentang virus Covid ini.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x