Bangkit Bersama Usai Pandemi, Bank Indonesia dan Pemprov Sulsel Bentuk Forum Pinisi Sultan

15 Mei 2022, 08:36 WIB
Ilustrasi dokter /Pixabay.com/

GOWAPOS-- Pandemi Covid-19 mulai menunjukkan penurunan. Pemerintah tengah bersiap memutuskan status endemi penyebaran virus yang sudah berlangsung dua tahun lebih itu.

Sektor ekonomi menjadi bidang yang paling merasakan dampak pembatasan aktivitas yang dilakukan pemerintah. Kini setelah angka kasus mulai menurun, pemerintah dan dunia usaha mulai bangkit kembali.

Di Sulawesi Selatan, lewat Forum Percepatan Investasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN) yang diinisiasi Pemprov Sulsel dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan mulai menyusun program pemulihan ekonomi.

Dalam pertemuan tahunan yang digelar 13-14 April kemarin, Forum PINISI SULTAN merumuskan program kerja tahun 2022.

Baca Juga: Sinopsis THE PURGE: ELECTION YEAR Tayang di GTV: Target Pembunuhan Kandidat Presiden di Malam Pembersihan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari mengatakan tahun 2021 lalu perekonomian Sulsel mulai menunjukkan angka positif.

Berdasarkan data BPS Sulsel ekonomi Sulsel pada 2021 tumbuh positif 4,65%. Mengalami kenaikan 0,71% dibanding tahun 2020.

Selain itu, realisasi investasi Sulsel secara keseluruhan tahun 2021 menunjukkan kinerja yang baik dan mencapai angka Rp16,6 triliun, jauh melampaui target investasi yang sebesar Rp8 triliun.

"Pencapaian tersebut utamanya disumbang oleh kinerja realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp12,08 triliun, meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp4,5 Triliun, meningkat 37% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari sisi perdagangan, Sulsel mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$340 juta pada triwulan IV 2021. Komoditas nikel menyumbang ekspor dengan pangsa tertinggi atau sebesar 51%, disusul dengan besi dan baja, serta ikan dan udang. Negara tujuan ekspor utama Sulsel adalah Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat," jelasnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Fadjar Majardi menambahkan seiring dengan momen pemulihan ekonomi pasca pandemi, kesempatan untuk menyelenggarakan atau mengikuti berbagai kegiatan promosi investasi dan perdagangan semakin terbuka lebar.

"Berdasarkan data Bank Indonesia, terdapat setidaknya 14 kegiatan promosi investasi dan 28 kegiatan promosi perdagangan internasional yang berpotensi untuk diikuti pada tahun 2022," ungkapnya.

Lebih lanjut, sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor andalan di Sulsel, juga perlu terus didorong, termasuk melalui pengembangan potensi quality tourism di beberapa destinasi wisata unggulan seperti Selayar, Toraja, dan Bulukumba, serta pengembangan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark.

Fadjar Majardi menjelaskan Forum PINISI SULTAN dibentuk melalui Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2020 dan bertujuan untuk mendorong percepatan investasi, perdagangan dan pariwisata di Daerah yang didukung oleh Regional Investor Relations Unit (RIRU) Bank Indonesia.

"Forum PINISI SULTAN juga bertugas memberikan saran dan rekomendasi kepada Gubernur dalam penetapan kebijakan dan implementasi kegiatan yang berkaitan dengan percepatan investasi, perdagangan dan pariwisata daerah, termasuk namun tidak terbatas pada implementasi RPJMD dan fasilitasi program pemerintah daerah dengan memperhatikan kearifan lokal daerah," jelasnya.

Penyelenggaraan pertemuan tahunan Forum PINISI SULTAN 2022 diharapkan bisa mewujudkan Sulsel yang ramah investasi dan menjadikan Sulsel sebagai pusat industri dan perdagangan serta destinasi pariwisata berkelas dunia di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler