Beban Operasional Rp18 T dan Pendapatan Rp8 T, Pihak Manajemen: Besar Pasak daripada Tiang

- 17 November 2021, 17:30 WIB
Potret pesawat Garuda Indonesia.
Potret pesawat Garuda Indonesia. /Antara/

GowaPos.com -- Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) kini tampak terlihat penuh dengan beban. Permasalahan yang dihadapi maskapai penerbangan Garuda Indonesia ini semakin berat.

Pihak manajemen Garuda Indonesia mengatakan perseroan yang sebagian besar bersifat tetap/fixed, yang tidak sebanding dengan penurunan signifikan atas revenue Perseroan-imbas kondisi Pandemi Covid-19.

Itu artinya, besar pasak daripada tiang, pendapatan bisnis yang mampu diraup maskapai pelat merah tersebut, tak sebanding dengan besarnya beban operasional.

Berdasarkan data keterbukaan informasi perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda tercatat meraup pendapatan USD 568 juta atau setara Rp 8,08 triliun (kurs Rp 14.232) hingga September 2021.

Baca Juga: Link Nonton Trailer Spider-Man: No Way Home, Kekacauan Multiverse dan Kemunculan Banyak Musuh

Sedangkan total beban operasional yang mesti dibayarkan Garuda Indoensia, jumlahnya mencapai USD1,29 miliar atau setara Rp18,3 triliun.

"Laporan keuangan lengkap nantinya bakal disampaikan dalam pengumuman kinerja keuangan kuartal ketiga, di mana jadwalnya menyesuaikan ketentuan pasar modal," kata pihak manajemen melalui laporannya Rabu 17 November 2021.

Jumlah penumpang maskapai ini hingga September 2021, adalah sebanyak 2,3 juta pax. Sementara hingga akhir tahun jumlahnya diproyeksikan mencapai 3,3 penumpang.

Angka ini hanya menyentuh 17 persen dari kondisi tahun 2019 sebelum merebaknya pandemi COVID-19. Kendati demikian, manajemen masih optimistis jumlahnya bertambah seiring mulai pulihnya kondisi perekonomian.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x