Network
GowaPos.com — Masa pandemi memang menjadi kepahitan bagi para UMKM yang awalnya memanfaatkan media offline untuk memasarkan produknya.
Namun, sadar atau tidak, tahun 2021 ini juga merupakan momen kebangkitan UMKM Indonesia di tengah gempuran pandemi.
Berkat semangat inovasi dan adaptasi untuk mengikuti kebutuhan pasar yang dinamis, para pelaku UMKM mampu kembali bangkit dan melebarkan sayapnya untuk terus mengembangkan bisnis.
Kehadiran ecommerse yang memberikan kemudahan bagi para UMKM di masa seperti ini adalah adanya Shopee sebagai sarana bagi pegiat UMKM untuk tetap eksis dalam dunia jual-beli.
Baca Juga: Covid Varian Omicron Menyebar Luas dan Cepat, WHO: Lakukan Vaksinasi Secepat Mungkin
Brand Activist Penggiat Brand Lokal, Arto Biantoro mengatakan, di tengah segala keterbatasan yang ada selama pandemi, digitalisasi menjadi kunci utama yang membantu pelaku UMKM menyokong keberlangsungan bisnis mereka.
Para pelaku UMKM kini semakin berlomba-lomba memaksimalkan penggunaan layanan digital hampir di setiap aspek bisnis agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Hal ini termasuk memperluas kehadiran bisnisnya di media sosial, menggunakan layanan pesan instan untuk mempermudah komunikasi, mengeksplorasi strategi marketing digital, hingga menyediakan layanan pembayaran digital,” kata Arto.
Baca Juga: 4 Twibbon Hari AIDS 2021, Diperingati Rabu 1 Desember 2021
Preferensi masyarakat yang kini semakin mengandalkan layanan pembayaran digital dalam memenuhi kebutuhan harian turut mendorong para pelaku UMKM untuk beradaptasi demi bisa terus berkembang.
Hal tersebut tercermin dari semakin tingginya penetrasi layanan pembayaran digital ShopeePay di UMKM sepanjang tahun 2021 yang meningkat hingga 5x lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Salah satu pegiat UMKM yang memanfaatkan Shopee sebagai ecommers pilihannya semenjak pandemi menyerang adalah Rere Restu.
Semenjak pandemi, Rere, begitu sapaannya. Ia harus keluar dari pekerjaan tetapnya. Saat itu, Rere pun sempat bingung harus berbuat apa untuk membantu perekonomian keluarga.
Suami yang juga bekerja sebagai karyawan biasa, harus rela banting tulang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga kecilnya.
Namun Rere tidak hanya ingin tinggal berdiam diri di rumah. Sebagai orang yang terbiasa bekerja. Ia pun mencari hal yang bisa membuatnya sibuk.
Dari situlah, Rere mulai berinisiatif untuk berjualan pakaian. Karena menurutnya, trend fesyen itu tak ada habisnya.
Ia pun mulai mendaftarkan dirinya sebagai seller di Shopee dan mulai menawarkan barang yang ia miliki.
“Langsung kepikiran Shopee karena memang saya sudah lama jadi pengguna Shopee, nah selama ini kan saya belanja lewat Shopee, jadi konsumen. Saya berpikir, kenapa tidak, saya juga berperan sebagai produsen,” kata ibu dari dua anak ini saat dihubungi.
Ia melanjutkan, dirinya memahami bahwa pandemi telah mengakselerasi digitalisasi bisnis di berbagai industri, termasuk UMKM. Untuk itu, kehadiran Shopee sangat mendukung kemajuan UMKM dan dapat membantu mendorong performa bisnis UMKM.
Akun bisnis Shopee milik Rere diberi nama hay_dayliwear. Ia menawarkan produk pakaian seperti daster dan mukena. Menurutnya, itu adalah kesukaan para ibu-ibu.
Omset yang didapatkan Rere pun tak tanggung-tanggung, setiap harinya minimal barang yang laku terjual adalah 5 pcs. Jadi per bulannya bisa mencapai 150 pcs terjual melalui Shopee.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 30 November 2021: Terkonfirmasi 297 Kasus Baru
“Alhamdulillah, meski baru memulai, tapi hay_dayliwear berasa panen cuan di Shopee. Peluang dapat Pelanggan yang lebih banyak memang. Apalagi kita tahu sendiri kan Shopee selalu memberikan beragam promo, itu poin plesnya kenapa pembeli suka pakai Shopee,” ungkap Rere.
Rere sangat mengakui jika kehadiran Shopee sangat mendorong lebih banyak UMKM yang bisa bekerja dari rumah saja.
“Tahu begini, dari dulu saya jadi seller di Shopee, hehehe. Terimakasih Shopee karena hadir menjadi pahlawan bagi para UMKM di Indonesia,” kata Rere penuh syukur.***
