GowaPos.Com - Aktris Ariel Tatum membagikan keseruan saat syuting film di Papua.
Aktris cantik Indonesia Ariel Tatum baru-baru ini telah menyelesaikan pembuatan film di pulau Papua.
Film itu berjudul Sepeda Presiden, yang merupakan penampilan layar lebar pertamanya.
Baca Juga: Ariel Tatum Single, Buka Hati yang Jomblo: Serahkan sama Tuhan dan Semesta
Proses syuting yang melibatkan anak-anak asli Papua itu, diakui Ariel Tatum memberikan kesan tersendiri.
Karena selain memainkan peran, film tersebut juga menyajikan drama musikal yang begitu menghibur.
“Rasanya balik lagi ke masa kecil, di mana nggak lagi banyak tertekan tapi lebih banyak kesederhanaannya sih,” kata Ariel Tatum, dilansir GowaPos.Com di kanal Youtube Seleb Cam.
Baca Juga: Artis Nirina Zubir Mengaku Kecewa dengan tvOne, dan Meminta Permintaan Maaf
Syuting bersama anak-anak Papua, diakui Ariel banyak belajar tentang hiburan yang spontan dan kesederhanaan hidup.
Adanya keleluasaan untuk memainkan peran di film tersebut, membuat dara berusia 25 tahun itu hanyut dalam keseruan yang ia buat bersama pemeran anak-anak lainnya.
Ariel juga mendapat kesempatan untuk mengisi soundtrak film Sepeda Presiden. Walaupun lebih banyak diisi bahasa-bahasan Papua, ia tetap antusias untuk membawakannya.
Baca Juga: Dul Jaelani dan Tissa Biani Berencana Menikah Muda, Akui Sudah Belajar dari Beberapa Artis
“Kebetulan salah satu composer film ini kakak Bona Pascal juga orang Papua dan aku anaknya suka nanya. Aku nggak bisa menyanyikan sesuatu yang tidak ku mengerti artinya apa,” ujar Ariel Tatum.
Ariel Tatum menerima tawaran menyanyi di film itu karena bernuansa drama musikal, sebuah pengalaman yang baru baginya.
Syuting film Sepeda Presiden dijalani kurang lebih selama satu bulan di Papua. Film yang disutradarai Garin Nugroho itu akan dirilis pada tanggal 23 Desember 2021.
Baca Juga: Sopir Vanessa Angel Dikecam Netizen dan Artis, Sempat Unggah Insta Story saat Ngebut di Tol
Sepeda Presiden adalah jenis film komedi keluarga, dengan menampilkan drama musikal yang menghibur.
Secara garis besar bercerita tentang tiga anak asli Papua yang bermimpi untuk mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Republik Indonesia.***