Ceritakan Peristiwa Hanyutnya Eril di Mata Najwa, Atalia: Saya Sempat Ingin Ikutan Terjun

7 Juli 2022, 19:40 WIB
Ceritakan Peristiwa Hanyutnya Eril di Mata Najwa, Atalia: Saya Sempat Ingin Ikutan Terjun /Youtube/Mata Najwa

GOWAPOS -- Atalia dan Ridwal Kamil hadir di Mata Najwa. Mereka banyak bercerita tentang kronologi kejadian yang menimpa Eril.

Saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di London. Atalia pun menelpon sambil menangis.

Mengetahui Eril hanyut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia mencoba untuk optimis dulu.

"Terhadap berita buruk saya nggak panikan orangnya. Saya selalu mencari rasionalisasi dari berita buruk. Oh mungkin ada berita buruk, tapi kenyataannya sedang dicari," ujarnya, Rabu 6 Juli 2022.

Baca Juga: Sinopsis SUAMI PENGGANTI 7 Juli 2022:Dita Ngaku Istri saat Kirim Makanan ke Saka, Celine Akan Hancurkan Ariana

Saat itu, ia juga sedang harus mengikuti beberapa agenda yang tidak mungkin untuk dibatalkan.

"Sudah diatur jauh-jauh hari dan ratusan orang mau ketemu dan sebagainya.
Jadwal pesawat memang gak ada, jadi saya mencoba merasionalkan bahwa semua harus diurus sesuai proporsinya," tuturnya.

Menurutnya, itu adalah momen paling berat.
"Bayangkan ngasih kuliah kan harus ceria, padahal setiap kelewat, dag dig dug, dihati tuh gak bisa dibohongi. Kalau lagi sendiri barulah saya tumpahkan emosi. Tapi kalau bertemu orang, saya menahan diri," katanya.

Atalia sendiri yang saat itu berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa sebenarnya mereka berencana untuk berenang sama-sama.

Tetapi pada saat itu Eril melarangnya karena waktu itu air sedang deras.
"Pada waktu itu Eril bilang 'mama disana aja'. Jadi pada saat itu saya memang ada di lokasi, hanya arus air membawa Eril lebih cepat dibandingkan saya berjalan, seperti itu," ujarnya.

Saat diberitahu bahwa Eril hanyut, Atalia langsung buru-buru ke tempat Zara.

"Disitu kan Zara gemetar. Temannya juga ngomong 'tante maaf ya'. Mereka gitu seperti panik, mereka syok berat," katanya.

Pada saat itu Atalia mengaku bahwa ia merasa betul-betul ingin terjun.

"Saat itu saya berpikir terjun aja atau gimana. Tapi pada saat itu saya juga ya Allah harus berpikir cerdas ini. Apa yang harus saya lakukan ? Saya bisa saja terjun tapi setelah berpikir saya ini gak jago nyelam dan air pada saat itu keruh," tutur Atalia.

Menurutnya, ia bisa berenang tapi tidak ahli dalam menyelam.

"Maka saya liat Zara, saya bilang saya harus selamatkan dulu Zara karena dia dalam keadaan syok, bagaimana jika dia kemudian liat ibunya ikutan terjun. Jadinya bukan hanya satu tapi dua orang yang hilang gitu kan. Jadi saya selamatkan Zara dulu," ujarnya.

Kemudian seiring waktu berjalan, Atalia bertemu dengan polisi dan lainnya. Menurutnya sempat ada kendala bahasa, namun masyarakat disana yang tahu langsung membantu. Langsung ada yang menelpon polisi dan segala macam.

Atalia mengatakan bahwa ia bisa bersikap tenang karena peran besar Ridwan Kamil.

"Kang Emil tuh luar biasa menenangkan saya sehingga saat itu saya bisa berpikir terang benderang. Kebayang kalau Kang Emil panik, saya pun akan panik. Tapi kang Emil tuh tenang. Dia bilang 'Teh tenang, kita ikutin dlu segala macam prosedur, nanti Insya Allah saya pulang secepat yang bisa dilakukan, teteh banyak doa, tenangkan Zara'. Jadi itu juga yang membuat saya tenang," tuturnya.

Kemudian saat Ridwan Kamil datang di Bern saat tengah malam, Atalia langsung mengajaknya untuk mencari Eril. Namun suaminya tersebut memutuskan untuk melakukannya besok pagi.

"Pagi-pagi saya gebrak-gebrak 'Kang Emil bangun, pokoknya harus sekarang'. Sebagai seorang ibu kan saya bilang sambil nangis. Saya bilang kasihan Eril , dia tuh gak kuat kedinginan. Kang Emil bilang 'sbentar lagi", kan masih gelap'," kata Atalia.

Pada saat melakukan pencarian, Atalia mengatakan bahwa lokasi tempat jasad Eril ditemukan sebelumnya sudah berulangkali disusuri namun tak jua ditemukan pada saat itu.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa selama
14 hari pencarian itu ia merasa diuji.

"Kalau di negeri orang kan kita gak punya kuasa. Kalau disini kan kita bisa gerakkan seribu orang dengan kekuasaan saya. Di sana polisi Swiss yang dibilang maksimal 20 orang, itu hanya sekelas Polsek. Itulah kenapa ada cerita saya turun ke sungai," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Aku Bukan Wanita Pilihan Hari ini 7 Juli 2022: Keisya Maharani sebut Tiara hanya Jadi Beban

Jadi setelah 14 hari itu, Ridwan memutuskan untuk pulang. Dengan alasan polisi Swiss mengatakan bahwa jika lewat 7 hari status pencarian berubah. Dari orang hilang menjadi orang tenggelam. Dan dalam hukum Swiss, tenggelam sama dengan meninggal.

Saat itu pun Atalia berpikir bahwa itu memang kehendak Allah dan pelan-plan mulai menerima.

"Ketika itu saya berpikir, oh ini yang dinamakan ajal. Karena ajal itu udah ditentukan sejak dalam kandungan. Jadi ketika Allah berkehendak untuk mengambil apa yang menjadi miliknya, tidak ada alasan apapun, terserah Allah saja," ujarnya.

Setelah kejadian itu, hal yang membuat hati Atalia lebih tenang juga karena semakin banyaknya bermunculan cerita tentang kebaikan-kebaikan Eril. **

Sumber dan foto : YouTube Mata Najwa

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler