Amiruddin Pora menjadi saksi bagaimana putrinya berjuang dari titik nol hingga bisa menjadi pemain profesional dan berkelas dunia.
Ketika sang ayah melihat anaknya mulai senang bermain bulu tangkis, hati Amiruddin terketuk untuk membuatkan raket dari kayu dengan senar pancing.
Kondisi perekomonian keluarga yang pas-pasan membuat Apri harus berlatih bulu tangkis dengan alat yang sekadarnya.
Meski terlihat sangat sederhana, namun Apri tidak mempermasalahkan raket buatan sang ayah.