Zaroon berkata jangan khawatir, sebut namanya. Saltanat berkata kau ingin mendengar namanya dengan benar, ini aku Saltanat.
Zaroon mengatakan jangan menyesatkan aku. Dia berkata jangan hentikan aku, orang tuaku telah membesarkanku seperti orang tuamu membesarkanmu, tidak ada yang bisa membuatku menandai yang benar sebagai salah.
Miyajaan mengatakan apa pun yang kau katakan, apakah itu sesuai keinginanmu. Saltanat berkata iya, aku mengatakan itu dengan keinginan aku. Kaynaat tersenyum.
Miyajaan melihat Zaroon. Zaroon marah dan pergi. Miyajaan meminta Mamoon untuk menjelaskan pada Zaroon, cinta tidak bisa dimenangkan dengan paksa.
Kaynaat berpikir rencanaku berhasil, Zaroon akan membenci Saltanat, hanya aku yang berhak atas cintanya.
Kaynaat berbicara dengan ayahnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan menikahi Zaroon.
Dia berkata aku telah membalas dendam pada Saltanat, dia akan terkejut melihat pernikahanku dengan Zaroon.
Mamoon mengingat kata-kata Miyajaan dan melihat Zaroon.
Zaroon berkata aku tahu apa yang ingin kau ingatkan, aku tahu Idul Fitri hari ini dan waktu yang kau berikan padaku telah berakhir hari ini, aku tahu kau marah padaku.
Mamoon berkata tidak, kau sudah mundur dari titik awal. Zaroon berkata aku sedang mencoba.