Drakor Shooting Stars Tuai Kontroversi, Penonton Merasa Tidak Nyaman dengan Adegan ini

- 27 April 2022, 09:21 WIB
Adegan drama Shooting Stars dianggap rasis
Adegan drama Shooting Stars dianggap rasis //Kbizoom

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV, 27 April 2022: Pelangi Untuk Nirmala Tayang Pukul 15:15 WIB

Seorang netizen internasional berkata, "Sepertinya penulis dan sutradara 'Shooting Stars' benar-benar lupa kalau 30 hingga 50 tahun yang lalu Korea tidak berkembang."

"Mereka membutuhkan buku sejarah yang bagus tentang negaranya sendiri untuk mengetahui bahwa air bersih, makanan dan pakaian tidak dijamin bahkan di tanahnya sendiri," imbuh netizen tersebut.

"Shooting Stars" kemudian dikritik karena membentuk citra stereotip tentang Afrika dengan memberikan musik "tradisional". Beberapa orang bahkan menyebutnya telah meniru film Disney "The Lion King".

Netizen juga menyebut drama ini menggambarkan Afrika sebagai sebuah negara alih-alih seluruh benua, dan menggambarkan pemeran utama prianya dengan kompleks "penyelamat kulit putih" yang datang untuk membantu membawa air seolah-olah Afrika belum memiliki setetes air pun.

Lebih lanjut, pemirsa mengkritik editor karena menyertakan "filter kuning" dalam adegan Kim Young Dae di Afrika. Teknik ini sering digunakan dalam film-film Hollywood ketika menggambarkan berbagai tempat asing seperti Meksiko, India dan Afrika, sebagai daerah "kurang beruntung", "berbahaya" dan "terbelakang".

Sementara tim produksi menggambarkan Afrika "terbelakang" dan membutuhkan akses air, karakter Kim Young Dae justru dapat melakukan panggilan video dengan mudah. Hal ini akhirnya bertentangan dengan "konsep" yang diangkat tim produksi.

Akibatnya, adegan ini membuat sejumlah pemirsa merasa kurang nyaman. Penggemar K-Drama di Afrika juga mengaku sangat kecewa karena penggambaran stereotip yang menyakitkan tentang mereka.

"Baru dua menit tapi 'Shooting Stars' sudah menunjukkan pandangan rasis dan stereotip tentang Afrika," ujar seorang netizen. "Penggambaran Afrika sangat ofensif," imbuh netizen yang lain.

"Kalian mengirim orang Korea untuk menggali sumur di Afrika, tapi dia dapat melakukan panggilan video menggunakan internet?" kata netizen yang lain. "Aku bosan melihat Afrika diperlakukan sebagai tempat monolit dengan raja singa bermain dan tidak ada akses air," timpal yang lain.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah