Para agen Departemen Intelijen Ilmiah membuat sebuah penelitian dengan manusia sebagai alat uji cobanya.
Namun dua orang dalam program penelitian tersebut ternyata memiliki seorang anak perempuan bernama Charlie.
Orangtua Charlie ternyata mempunyai kekuatan pirokinetik karena pernah mendapat halusinogen tingkat rendah atau 'Lot Six' ketika masih kuliah.
Kekuatan keduanya melebur dan mengalir ke dalam tubuh sang anak. Mengetahui kekuatan tersebut, tim agen intelijen berusaha mencari Charlie yang melarikan diri.
Baca Juga: Suhu udara Terasa Panas Pada Awal Mei, Ini Penjelasan BMKG
Mereka ingin Charlie menjadi alat penelitian selanjutnya, karena dianggap mempunyai keahlian dalam membuat ledakan nuklir lewat kekuatan pikiran.***