Review Film Inhuman Kiss, Horor Thailand yang Menggabungkan Mitos dan Fantasi Tentang Hantu Kuyang

- 9 Agustus 2022, 13:14 WIB
Review Film Inhuman Kiss, Horor Thailand yang Menggabungkan Mitos dan Fantasi Tentang Hantu Kuyang
Review Film Inhuman Kiss, Horor Thailand yang Menggabungkan Mitos dan Fantasi Tentang Hantu Kuyang /IMDb

GOWAPOS -- Film Horor Thailand yang berjudul Inhuman Kiss (2019) merupakan film yang menunjukkan kisah cinta antara seorang pria dengan jelmaan hantu Krause. Film horor ini cukup menegangkan dan tidak memiliki unsur komedi seperti kebanyakan film Thailand.

Film ini mendapatkan rating 6.5/10 di IMDb dan memiliki visual effect yang baik dan plot yang jelas dan seru untuk di tonton.

Tim dari Gowapos.com mencoba untuk memberikan review dari film Inhuman Kiss ini agar menjadi bahan pertimbangan.

Secara keseluruhan, film Inhuman Kiss menceritakan desa tiba-tiba saja di teror dengan datangnya Krasue, hantu yang menghisap darah dan memberi kutukan pada manusia. Setelah melihat bentuk dari hantu Krasue, kami yakin pasti banyak orang yang langsung teringat dengan Kuyang. Karena dari bentuknya hantu ini hanya memiliki kepala tanpa tubuh hanya memiliki jantung, hantu ini terbang dan berburu di malam hari.

Baca Juga: 5 Cara ini Dapat Membuat Bau Badan Wangi Sepanjang Hari dengan Aroma yang Harum

Review Inhuman Kiss

Tahun Rilis: 2019
Genre: Drama, Horror, Romance
Produksi : CJ Major Entertainment, M Pictures, Nakid, Transformation Films
Sutradara: Sitisiri Mongkolsiri
Pemeran: Phantira Pipityakorn ∙ Oabnithi Wiwattanawarang ∙ Sapol Assawamunkong ∙ Surasak Wongthai

Sinopsis

Dimulai dengan empat anak sengaja bermain dan masuk kedalam hutan di malam hari. Anak-anak itu berhenti di hadapan sebuah rumah tua yang gelap, lalu keempatnya bermain hompimpa. Anak yang terpilih harus masuk kedalam rumah dan membuktikan cerita yang ada soal hantu penunggu. Saat itu Sai terpilih, anak ini masuk dan menemukan sebuah kotak kosong namun ia bertemu dengan mahluk aneh.

Selepas kisah masa kecil itu, keempat anak ini tumbuh menjadi anak-anak remaja. Di desa Sai dan Jerd adalah teman baik, keduanya selalu bersama dan saling bergantung satu sama lain. Namun Sai mulai merasakan hal yang aneh, setiap pagi ia melihat bercak darah di seprai tempat tidurnya. Bahkan suatu ketika Sai merasa begitu tertarik dengan darah yang mengalir dari luka seorang anak kecil.

Darah yang tersisa di sepatunya semakin banyak, hal ini membuatnya kaget dan ada perasaan kuat yang membawanya ke hutan. Saat sedang menelusuri hutan, Sain dan Jerd bertemu dengan Noi yang baru kembali ke desa. Tapi ia tidak datang sendiri, Noi datang bersama sekelompok orang asing dan menyebut diri mereka sebagai pemburu Krasue.

Semenjak kedatangan kelompok itu Sai mulai menyadari bahwa dirinya adalah Krause, hal ini diketahui oleh Noi. Pasalnya pria ini melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, Noi bertemu dengan biksu dan mencari pencerahan. Cintanya pada Sai membuat laki-laki ini berusaha mencari obat dan cara untuk menyembuhkan Sai.

Di sisi lain kebersamaan Sai dan Noi di rumah sakit membuat Jerd sangat cemburu, laki-laki ini bergabung dengan kelompok pemburu. Hingga suatu hari seorang anak kecil dibunuh setelah berubah menjadi Krasue dan membuat identitas Sai mulai terbongkar. Malam Sai dan Noi berhasil menemukan tanaman yang bisa memperlambat proses perubahan Sai jadi Krasue.

Tapi di malam itu para pemburu menyerangnya, hingga kilasan dari masa lalu Krasue sesungguhnya dan dirinya muncul. Dibalik semua ini ternyata Tad pimpinan dari pemburu ini menyimpan rahasia besar, pria ini jelmaan dari Krahang. Ia menggigit Jerd, anak laki-laki ini mengalami masa perubahan yang sulit hingga membuatnya gila dan hampir membunuh Sai.

Pertarungan antara dua Krahang dan masyarakat yang mulai memburu Sai menghasilkan keributan yang besar. Apakah Jerb berhasil membunuh Tad yang sangat ganas, lalu bagaimana cara Noi menyelamatkan Sai dari perburuan masyarakat sekitar?

Plotnya Jelas, Tapi Terlalu Bertele-Tele dan Kosong

Film-film Thailand memang memiliki keunikan tersendiri, sehingga kami selalu excited untuk menonton film atau dramanya. Ketika kami menonton Inhuman Kiss (2019) awalnya kami berpikir film ini tidak jauh dari film horor, komedi dan romance. Tapi yang kami dapatkan justru film horor yang menceritakan mitos masa lalu yang lumayan bikin merinding.

Mesti tidak terlalu seram, film ini memiliki romansa yang membuat saya kembali pada jaman 80-90an. Kisah cinta yang manis dan malu-malu dari Sai dan Noi, kisah mereka membuat saya bernostalgia dengan masa lalu. Mulai dari karakter hingga cara keduanya menjadi dekat, saya melihat mereka memang fokus ingin menunjukkan hubungan anak muda yang polos.

Sayangnya bagi kami film ini terlalu bertele-tele dan membuang banyak waktu untuk hal tidak penting. Hal ini memang sangat terasa karena dari durasi 122 menit, setidaknya kami menghabiskan waktu 30-40 menit dengan kesan membosankan. Selama itu kami berpikir apakah harus berhenti menonton atau harus kami percepat, sehingga bisa menemukan bagian yang menyenangkan.

Apalagi cara membunuh Krasue bukan dengan cara keagamaan atau ritual-ritual yang sulit dilakukan. Hanya dengan memakai tembakan, Krasue bisa lumpuh dan ini membuat kami makin hilang interest. Sejujur pembukaan filmnya sudah berhasil membuat kami merinding, kisah empat anak yang bermain kedalam hutan.

Mereka masuk kedalam satu rumah yang memiliki mitos soal hantu, salah satu anak akhirnya masuk dan benar-benar bertemu dengan hantu. Kisah itu terpotong begitu saja, sehingga awalnya berhasil membuat kami merasa penasaran. Film ini memiliki alur yang lambat dan cinta segitiga Sai, Noi dan Jerd lumayan menghibur.

Barulah di pertengahan film diperkenalkan dengan kisah Krasue serta perjuangan Noi untuk Sai. Ceritanya cukup intense dan jelas, tapi ada beberapa plot hole yang membuat kami bertanya-tanya. Soal dari mana datangnya pasangan Krasue dan Krahang pertama, kenapa biksu tetap hidup dan kenapa Tad jadi Krahang. Satu lagi yang kami soroti, film ini memiliki efek visual yang lumayan baik meski tidak sempurna.

Inhuman Kiss, Menggabungkan Mitos dan Fantasi

Inhuman Kiss (2019) menjadi salah satu film yang memberikan pengetahuan mengenai cerita rakyat di Thailand. Pasalnya mitos mengenai Krasue dan Krahang memang sudah ada sejak lama, bahkan hantu ini cukup ditakuti. Tapi kami katakan jangan terlalu percaya dengan kisah yang ditampilkan dalam film ini, terutama soal Krasue dan Krahang.

Kami akan mengatakan bahwa premisnya memang di angkat dari cerita rakyat yang nyata, tapi telah di modifikasi. Seperti cerita pasangan Krasue dan Krahang pertama, dimana Kraseu berkhianat dan berselingkuh dengan seorang manusia.

Dari sinilah dendam dan rasa sakit hati Krahang membuatnya jadi sangat ganas dan menginginkan untuk memburu jantung Krasue. Dari yang kami baca memang Krasue dan Krahang saling berdampingan, namun latar belakang keduanya sangat berbeda. Selain itu Krasue hanya muncul di siang hari, sementara Krahang hanya muncul di malam hari.

Perubahan manusia menjadi Krasue yang diceritakan memang terasa aneh, kami merasa seperti penyakit menular. Karena hanya lewat air seorang perempuan bisa berubah menjadi Krasue, sementara untuk pria akan menderita hingga mati. Perubahan Krasue juga bisa dihambat dengan adanya tanaman yang dinamakan sama, jujur saja kami belum menemukan informasi valid soal ini.

Inhuman Kiss (2019) menjadi film yang kami rekomendasikan, meski telah memodifikasi cerita rakyat agar lebih menarik. Mereka berhasil membuat skenario yang bagus, meski ada plot hole mengenai beberapa hal yang lumayan krusial.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x