Ketika ditanya siapa mentornya, Fong mengatakan bahwa ayahnya, Cheung Tin-chi, yang muncul untuk menjemput putranya tak lama kemudian.
Meskipun Tin-chi berinteraksi dengan ramah dengan Ip, dia diam-diam iri dan berusaha untuk melampaui dia.
Tin-chi berpartisipasi dalam pertarungan bawah tanah yang diselenggarakan oleh Ma King-sang, seorang pemimpin triad lokal yang bekerja untuk Frank, seorang pengembang properti Amerika dan petinju yang sangat mahir.
Frank memerintahkan Ma untuk mendapatkan tanah yang ditempati oleh sekolah tempat Ching dan Fong belajar.
Ketika Ip pergi menjemput putranya dari sekolah, dia menyaksikan Ma dan anak buahnya memukuli kepala sekolah setelah dia menolak untuk menjual.
Ip mengintervensi dan menahan Ma, tetapi terpaksa membebaskannya. Ip mencari bantuan dari teman dekatnya Fat Po, seorang sersan polisi setempat.
Po setuju untuk membantu, tetapi mengatakan bahwa dia kekurangan tenaga dan pengaruh untuk melindungi sekolah setiap hari. Ip kemudian memutuskan untuk menjaga sekolah bersama murid-muridnya.
Baca Juga: Wakil Presiden Temui Mahasiswa Indonesia di Mesir, Beri Pesan Perkuat Kerukunan Beragama
Malam itu, anak buah Ma membakar sekolah dan berusaha menculik kepala sekolah. Tin-chi kebetulan lewat, dan membantu melawan preman Ma.