Sampai akhirnya Dita mendapatkan ide, Dita menghampiri Ariana dan Sisil, dia mencoba untuk memprovokasi mereka untuk mengalihkan perhatian agar Dion bisa masuk ke dalam ruangan Ariana untuk menaruh benda milik Celine berupa parfum.
Dion menyelinap masuk dan bersikap layaknya karyawan biasa. Saat dia mau masuk ke ruangan Ariana, ada karyawan baru yang menanyakan ruangan Ariana karena dia mau naruh dokumen.
Dion lalu menawarkan diri untuk membawanya ke ruangan Ariana.
Dion dengan hati-hati mengeluarkan parfum yang terbungkus plastik agar sidik jarinya tidak menempel pada botol parfum itu, dia lalu menaruhnya di laci meja kerja Ariana.
Berbeda dengan Galvin yang terpikirkan untuk cerita soal kecurigaannya terhadap Justin karena tidak semua orang akan percaya dengan yang dia ucapkan, mengingat Justin memiliki label baik di mata orang-orang.
Saat mengecek hpnya, Galvin memutuskan untuk mencoba bicara dengan Saka. Galvin pun menelepon Saka dan mengajaknya bertemu.
Saka awalnya malas tapi mendengar galvin akan membahas soal Justin, Saka pun setuju untuk bertemu di tempat yang sudah galvin tentukan.
Mereka pun akhirnya bertemu, dan membahas soal bisnis ilegal yang dilakukan Justin di luar negeri.