Bos Will, Steven Jacobs, menghentikan proyek tersebut dan menidurkan simpanse. Namun, asisten Will Robert Franklin mengungkapkan bahwa alasan amukan Bright Eyes adalah karena dia baru saja melahirkan bayi simpanse.
Will dengan enggan mengambil simpanse, akhirnya memberinya nama Caesar.
Menemukan bahwa Caesar telah mewarisi kecerdasan ibunya melalui paparan ALZ-112 sebelum lahir, Will memutuskan untuk membesarkannya.
Tiga tahun berlalu, dan Caesar menjadi sangat cerdas dan dapat bermain game, menggambar, dan berkomunikasi dengan Will melalui bahasa isyarat.
Baca Juga: Patroli Operasi Lilin 2022, Polres Gowa Tinjau Pengamanan di Sejumlah Gereja di Malam Natal
Will memperkenalkan Caesar ke hutan redwood di Monumen Nasional Muir Woods agar dia bisa menjelajah.
Sementara itu, Will merawat ayahnya, Charles, dengan ALZ-112, yang sepertinya memulihkan kemampuan kognitifnya.
Lima tahun kemudian, Caesar, sekarang remaja, mempertanyakan apakah dia adalah hewan peliharaan dan mengetahui asal-usulnya dari Will.
Sementara itu, kondisi Charles kembali normal karena sistem kekebalannya menjadi kebal terhadap ALZ-112.
Baca Juga: Tiga Korban Meninggal Tertimbun Longsoran di Tinggimoncong Gowa, Lima Warga Berhasil Diselamatkan