Syifa saat itu hanya bisa meminta maaf dan juga menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah karena dia sedang diperhadapkan dengan pilihan yang begitu sulit.
Pak Rahmat pun secara blak-blakan mengatakan kepada Syifa bahwa dia harus memilih dan menentukan siapa yang akan melukai dirinya sendiri atau kah Alina anaknya, yang harus kehilangan Dafri.
Pak Rahmat mengatakan semua itu dihadapan Syifa karena dia tidak ingin melihat Alina menjadi wanita kedua dalam pernikahan Dafri dan Alina.
Dibalik pintu Dafri tanpa sengaja mendengarkan semua percakapan yang dilakukan oleh Pak Rahmat dan juga Syifa saat mereka sedang berbincang-bincang.
Dafri pun sepertinya tidak tega melihat Syifa istrinya terus-terusan menangis dengan permasalahan yang saat ini tengah mereka hadapi.
Pak Rahmat dan Dafri saat ini berusaha untuk berbicara empat mata bersama dengan Dafri, membahas tentang Syifa dan juga Alina.
Pak Rahmat menyatakan kepada Dafri bahwa dia tidak setuju jika Alina harus dimadu bersama dengan Syifa olehnya, Dafri harus memilih antara keduanya memilih Syifa atau Alina.