Disisi lain, Alina merasa kesal kepada Dafri karena dia lagi-lagi tidak bisa membuat Dafri untuk tertarik lagi kepada dirinya bahkan Dafri lebih memilih untuk menghindari Alina.
Dafri rupanya lebih baik memilih untuk melompat dari lantai dua daripada la harus bersentuhan atau melihat Alina dengan begitu dekat.
Alina sepertinya tidak menyerah begitu saja di mana Alina menghubungi Pak Rahmat yakni Ayah dari Alina, dengan mengatakan Alina ingin pindah ke kantor dekat kantor Dafri.
Pak Rahmat sepertinya tahu maksud dan tujuan dari Alina namun dia tetap saja menuruti permintaan dan keinginan Alina karena Pak Rahmat tidak ingin jika nanti Alina, putri semata wayangnya itu membencinya.
Pak Rahmat pun kini meminta persetujuan dari Dafri atas permintaan Alina yang ingin satu kantor dengan Dafri sebenarnya, Dafri keberatan dengan keputusan yang diambil oleh Pak Rahmat.
Hanya saja, Dafri sungkan mengutarakan itu dan menyerahkan sepenuhnya keputusannya kepada Pak Rahmat yang notabene memiliki saham yang lebih besar di perusahaan tersebut.
Juga terdapat, Ibu Nadia yang telah menyuruh petugas untuk memasang beberapa CCTV di rumah Tante Vero dan juga Ibu Indri.
Ibu Nadia berharap dengan begitu memudahkan untuk Ibu Nadia untuk mendengar segala pembicaraan antara Ibu Indri, Tante Vero dan juga Oki.