Sementara itu, Wijaya sebenarnya menunggu jawaban Dion dengan cemas, tapi dia berusaha terlihat santai agar Dion tidak curiga.
Dion mengatakan jika Saka sudah pasti lenyap dan tidak mungkin selamat dari kepungan api.
Bahkan Dion mencoba memastikan apakah Wijaya menyesal karena dia sudah menghabisi nyawa Saka, tetapi Wijaya sok mendengus dan mengelak.
Melihat sikap Wijawa tersebut, Dion jadi senang dengan sikap Wijaya.
Sementara Wijaya tersenyum tipis, dia berpikir dengan berpura-pura bersikap demikian di depan Dion membuatnya jadi bisa memerintah dan memanfaatkan Dion lebih besar lagi.
Pada kesempatan lain terlihat Ariana dan Galvin pergi untuk membeli keperluan sekolah Abian.
Ariana excited dengan apa yang dilakukannya karena dia jadi merasa seperti ibu-ibu kebanyakan yang panik karena permintaan dadakan anak mereka.
Galvin tersenyum melihat Ariana yang begitu antusias membaca daftar belanjaan untuk keperluan Abian.