Network
Clare meminta bantuan teman sekelas Asia-nya, Ryan Hui, untuk menguraikan simbol-simbol di kotak itu.
Sepupunya Gina mampu menguraikan bahwa masing-masing dari tujuh keinginan datang dengan konsekuensi. Mereka sekarang memahami kaitan harapan dengan malapetaka.
Penelitian ketiganya mengungkapkan bahwa kotak itu milik seorang wanita Tionghoa bernama Lu Mei; selama wabah pes tahun 1910 di Tiongkok, keluarga Mei dikarantina secara paksa di gerbong kereta api di mana semua kecuali Mei meninggal.
Mei berdoa untuk balas dendam di sebuah kuil dan mempersembahkan satu-satunya pusaka berharga keluarganya, kotak musik, sebagai pengorbanan, di mana roh iblis Yaoguai mengutuk kotak musik itu.
Setelah menggunakan kotak itu untuk membalas dendam, Mei bunuh diri, dengan kotak itu kemudian melewati serangkaian pemilik, semuanya mengalami nasib tragis.
Gina mengirim email teks tersebut ke rekanan untuk bantuan dalam mengartikannya.
Clare membuat keinginan keempat agar ayahnya berhenti menyelam di tempat sampah; dia segera mengalami perubahan kepribadian.
Segera setelah itu, Gina dan rekannya menguraikan arti dari kalimat terakhir: "Ketika musik berakhir, harga darah dibayar."
