Satyakam memperhatikannya dan bertanya siapa dia. Jainendra mengatakan dia adalah seorang turis. Aditya mengungkapkan bahwa dia adalah seorang reporter dan datang untuk meliput ceritanya.
Satyakam meminta tim untuk memeriksanya. Aditya memberikan kartu identitasnya. Imlie membaca kredensialnya.
Aditya mengatakan orang-orang mengatakan dia adalah seorang pemberontak, tetapi dirinya ingin mengetahui kisah aslinya.
Satyakam mendengar sirene polisi dan memberi tahu Aditya bahwa dia tidak datang sendiri.
Aditya mengatakan dirinya tidak menelepon polisi, ponselnya berdering saat itu dan Satyakam mengambilnya.
Aditya meminta untuk memeriksa catatan panggilannya. Polisi masuk dan mengarahkan pistol ke Aditya. Satyakam merebut senjatanya dan menjadikan Aditya sebagai sandera lalu kabur dari sana.
Polisi menggeledah mereka tetapi sia-sia. Inspektur mengatakan jika Aditya adalah penduduk desa setempat, dia akan menembak Aditya saat itu dan memerintahkan tim untuk menemukan Satyakam pada malam hari.
Imlie mengendarai traktor dan meminta Satyakam dan yang lainnya untuk ikut. Semua orang duduk di traktor dan pergi.
Sementara itu Malini menunggu panggilan telepon Aditya dan berharap dia sudah bertemu Satyakam sekarang.
Dia melihat fotonya dan Aditya lalu berpikir dia tidak pernah berpose bagus untuk foto, tidak tahu bagaimana album pernikahan mereka nantinya.