Ulasan JODOH BOLEH DIATUR: Film Warkop DKI yang Bikin Kamu Meneteskan Air Mata

- 11 April 2024, 15:58 WIB
Ulasan film Jodoh Boleh Diatur dibintangi Warkop DKI
Ulasan film Jodoh Boleh Diatur dibintangi Warkop DKI /Instagram @antv_official/

GOWAPOS - Jodoh Boleh Diatur merupakan film komedi Indonesia yang dirilis pada 15 Desember 1988, disutradarai oleh Ami Prijono, dan dibintangi oleh Warkop DKI, Ira Wibowo, dan Nia Zulkarnaen.

Film Warkop DKI, Jodoh Boleh Diatur dijadwalkan tayang kembali sore ini di Bioskop Lebaran Spesial Warkop ANTV pada pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Ulasan Film ADVENTUROUS TREASURE ISLAND: Petualangan Dua Bersaudara Melawan Bajak Laut

Sinopsis

Dono, Kasino, dan Indro mencari pasangan melalui sebuah biro jodoh. Namun, masalah muncul ketika pasangan yang direkomendasikan oleh kepala biro jodoh (Ira Wibowo) memiliki kekhususan masing-masing.

Indro kecewa karena pasangannya sedang meneliti kesetiaan pria untuk skripsinya. Dono hampir dipecat karena terlalu sering menggunakan telepon untuk berpacaran, sementara pasangan Kasino ternyata seorang penipu.

Kisah ini semakin rumit ketika calon Dono, Rita (diperankan oleh Raja Ema), tiba-tiba menghilang dan meninggalkan seorang bayi di bawah perawatan Dono. Ternyata Rita menghindari suaminya yang datang mencari dan ingin berdamai.

Rita pergi karena tidak ingin menjadi bagian dari poligami. Kelucuan semakin bertambah ketika fokus cerita beralih pada bayi tersebut, mengingatkan pada film "Three Men and a Baby".

Dono jatuh cinta pada bayi itu, dan ketika Rita membawanya kembali ke Malaysia, Dono mengikuti dengan menggendong boneka dan ditemani oleh Indro dan Kasino. Setelah bertemu kembali dengan bayi itu, Dono akhirnya bisa tertawa lagi.

Trivia

  • Raja Ema adalah bintang dari Malaysia, dan sebagian film juga dibuat di sana untuk memperluas pasar.
  • Meskipun dibintangi oleh Trio legenda komedi Indonesia, film ini sebenarnya lebih bertema drama yang bertujuan membuat hati penonton tersentuh dan terharu, terutama pada bagian akhir film ketika Dono yang gila menggendong boneka, karena bayi yang ia rawat bersama Kasino dan Indro, dibawa oleh Rita ke Malaysia. Indro dan Kasino kemudian membawa Dono yang gila menyusul ke Malaysia, hingga Dono akhirnya bisa kembali bertemu dengan Rita dan bayinya.

Film ini menjadi terlaris IV di Jakarta pada tahun 1988, dengan 444.030 penonton. Meskipun berbeda dari film-film Trio DKI pada umumnya, "Jodoh Boleh Diatur" tetap menghadirkan humor khas Warkop DKI yang menghibur dan mengharukan.***

Editor: Burhan SM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah