Network
GOWAPOS - Saranjana Kota Ghaib merupakan film horor Indonesia tahun 2023 bertemakan petualangan fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Johansyah Jumberan. Film ini dibintangi oleh Adinda Azani, Betari Ayu, Irzan Faiq, Ajeng Fauziah, Luthfi Aulia, Mourys Sam dan Gusti Gina yang juga dikenal sebagai YouTubers dengan konten bernuansa mistis.
Produksi film ini adalah hasil kerja Darihati Films dan telah dirilis perdana pada 26 Oktober 2023 oleh DHF Entertainment. Proses syuting berlangsung di Kalimantan Selatan. Film ini mendapat ulasan negatif dan campuran dari kritikus.
Baca Juga: Ulasan Film A Chinese Ghost Story III: Kisah Hantu Jahat Menggoda Biksu
Sinopsis
Sebuah band dari Jakarta bernama Signifikan sedang mengadakan tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Namun, secara misterius, Shita (Adinda Azani), vokalis band tersebut, menghilang.
Setelah melakukan pencarian informasi, anggota band lainnya percaya bahwa Shita berada di Saranjana, kota yang menurut kepercayaan lokal adalah kota ghaib yang modern dan maju.
Mereka memiliki waktu 7 hari untuk berpetualang melalui kejadian-kejadian horor dan mistis untuk memasuki kota Saranjana dan membawa kembali sang vokalis.
Pemeran
Adinda Azani sebagai Sitha
Luthfi Aulia sebagai Rendy
Irzan Faiq sebagai Dion
Ajeng Fauziah sebagai Vey
Betari Ayu sebagai Fitri
Gusti Gina sebagai Midah
M. Adhiyat sebagai Hendra
Ananda George sebagai kakek Hendra
Mourys Sam sebagai Anwar
Ulasan Film
Film Saranjana Kota Ghaib sukses meraih total penonton sebanyak 1.248.107 dalam waktu lebih dari satu bulan penayangannya. Keberhasilan ini menempatkan film tersebut dalam daftar film Indonesia terlaris pada saat perilisannya pada 26 Oktober 2023, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Film ini juga menjadi karya terlaris yang disutradarai oleh Johansyah Jumberan.
Walaupun masuk sebagai film Indonesia terlari, Saranjana Kota Ghaib hanya mendapatkan rating 4.5/10 dari 297 pengguna IMDb. Menurut salah satu kritikus film di IMDb dengan akun xaliber13: film ini konsepnya menarik, tema kearifan lokal yang berlatar Saranja, sebuah kota mitos di bawah perairan Kalimantan Selatan. Sayangnya, eksekusinya sangat buruk. Beda halnya dengan krtikus lainnya dengan akun bernama Tristanmuntilan yang mengatakan CGI film ini jelek, bahkan CGI film tahun 2008 masih lebih baik. Dia juga memberi kritikan terkait plotnya yang berantakan dan sangat aneh menurutnya.
