Hindari Makan Kolak dan Gorengan Saat Buka Puasa, Begini Kata Ahli Gizi

- 3 April 2022, 08:16 WIB
 Ilustrasi makanan sehat
 Ilustrasi makanan sehat / Pexels /


GOWAPOS --
Saat berbuka puasa, gorengan dan kolak menjadi menu andalan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Tapi nyatanya, kedua makanan ini sebaiknya bukan pilihan yang paling baik untuk berbuka puasa setelah 12-14 jam tidak makan dan minum.

Ahli gizi dari Universitas Indonesia (UI) Rina Agustina mengatakan, selama 14 jam puasa, tubuh mengalami kekurangan cairan dan kemungkinan hipoglikemi atau turunnya kadar gula darah.

“Sesegera mungkin minum untuk mengembalikan cairan tubuh saat berbuka. Kedua, untuk mengembalikan kondisi gula darah kita sehingga kita tidak mengalami hipoglikemi maka dianjurkan untuk makan makanan yang manis,” kata dia dalam Instagram Live Cerita Cantika “Menu Sehat Puasa” bersama Cantika.com, Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Sinopsis BALIKA VADHU Episode 349 Tayang 3 April 2022: Jagdish Tolong Sona, Wanita yang Diburu Preman

Namun, makanan manis yang dimaksud Rina bukan kolak dalam jumlah banyak. Menurutnya, lebih bagus memilih buah-buahan atau kurma.

“Pertama kita kehilangan banyak cairan, sehingga buah baik sekali, terutama semangka yang rasanya enak, segar, dan manis. Buah ini mengandung lebih dari 90 persen air,” kata Ketua Human Nutrition Research Center Fakultas Kedokteran UI itu.

Pilihan buah lainnya adalah apel, papaya, pisang, blewah, timun suri, dan bayak lagi.

“Pisang mengandung glikogen, kalium tinggi, dapat membantu mengembalikan energi sekaligus bisa membantu memberikan berbagai macam vitamin dan mineral,” katanya.

Adapun blewah yang biasanya musimnya bertepatan dengan Ramadan, mengandung kalium, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Selain mengandung gula, buah-buahan juga tinggi serat.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x