GOWAPOS - Pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Fumio Kishida akan ikut berpartisipasi mendapaikan ketegangan antara China dan Taiwan.
Jelang pertemuan akbar negara-negara anggota G7 di Kota Tokyo, Jepang, Perdana Menteri Fumio Kishida membuat manuver yang cukup mengejutkan.
Selama satu pekan perjalanan bilateralnya ke negara-negara Eropa dan Amerika, Kishida menyampaikan pengambilan sikap negaranya terhadap konflik China dan Taiwan.
Setuju dengan aspirasi Prancis, Italia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat, Jepang akan turut memperluas hubungan keamanan pasca referendum besar dalam kebijakan pertahanan di bulan Desember tahun 2022.
Manuver Kishida untuk meraup banyak dukungan dari negara-negara barat mendapatkan kritikan dari para pakar politik internasional di Jepang.
Sebab ia memanfaatkan masalah Taiwan untuk meraih keuntungan domestik. Hal ini bisa jadi babak baru ketegangan antara China dan negara G7.
Apalagi sebelumnya sudah ada hubungan yang kurang harmonis dari sektor keamanan regional lingkungan antara China dan Jepang.
Beijing dan Taipei yang mempunyai pemerintahan demokratis masing-masing telah diperintahkan secara terpisah sejak keduanya resmi berpisah pada tahun 1949 karena perang saudara.