GOWAPOS - Jet tempur F-22 Amerika Serikat menembak jatuh sebuah benda tak dikenal (UFO) yang terbang di atas Alaska, pada hari Jumat, 10 Februari 2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh para pejabat AS, kurang dari seminggu setelah militer menjatuhkan sebuah balon China yang melintasi wilayah udara Amerika Serikat.
Kepala Jubir Pentagon, Brigadir AS Jenderal Patrick Ryder mengatakan bahwa sebuah rudal sidewinder menjatuhkan objek yang seukuran mobil kecil.
Perintah penembakan datangnya langsung dari gedung putih sesuai perintah Presiden Joe Biden. Walaupun objek tersebut dilaporkan tidak menimbulkan ancaman militer dan cukup sederhana.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini, 11 Februari 2023: Hujan Merata di Semua Wilayah pada Siang Hari
Sebelumnya, jet tempur F-22 AS lainnya menembak jatuh apa yang disebut pemerintah AS sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari 2023, setelah perjalanan selama seminggu melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada.
Pada insiden ini Presiden Biden mendapat kritikan dari Partai Republik dan bahkan beberapa rekan Demokratnya karena menunggu sebelum dia bertindak melawan balon pertama itu.
Tidak hanya itu, berkat Insiden itu pula yang akhirnya memicu krisis diplomatik antara dua ekonomi terbesar dunia. Bahkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan rencana perjalanan ke Beijing.
Terkait objek terbaru yang ditembak jatuh Pentagon dan Gedung Putih menolak memberikan penjelasan rinci, hanya mengatakan bahwa itu jauh lebih kecil daripada balon China. Pentagon mengatakan pesawat itu terbang sekitar 40.000 kaki (12.190 meter), menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil.