GOWAPOS - European Environment Agency (EEA) telah mengungkap data terbaru terkait dampak buruk polusi udara di Eropa.
Masalah polusi udara sepertinya belum juga selesai hampir di berbagai negara dunia. Untuk menyadarkan pentingnya program mengatasi perosalan itu, Badan Lingkungan Eropa (EEA) dalam rilis terbarunya tanggal 24 April 2023 menghadirkan data yang cukup mengagetkan dunia.
Setidaknya lebih dari 1.200 anak-anak dan remaja di Eropa meninggal dunia akibat polusi udara setiap tahunnya. Bahkan dampak buruh polusi sudah dirasakan sejak masih dalam kandungan sampai berusia dewasa.
"Anak-anak adalah golongan yang rentan terhadap polusi udara. Sebenarnya sudah terkena dampak sejak masih dalam kandungan hingga mencapai usia dewasa," kata perwakilan pihak EEA, dikutip dari laman Deutsche Welle.
Dampak buruk polusi udara
Meski jumlah kematian pada usia dini per tahunnya masih terbilang rendah dibandingankan total populasi Eropa, tetap saja beberapa negara sudah kehilangan generasi masa depan mereka akibat masalah yang saat ini terjadi.
Menurut EEA, andai pun masih dapat bertahan hingga sekarang tetap saja mereka membawa beban penyakit kronis yang signifikan mulai dari usia anak-anak sampai dewasa. Paparan tingkat tinggi polusi udara juga berpotensi menyebabkan penyakit asma lebih parah.