Tercatat 50 buah al-Qur’an, pakaian muslim, mukenah dan dana bantuan untuk para pengurus rumah Pengajian diberikan oleh YIDM.
Syafruddin berharap agar donasi itu dapat dimaksimalkan, untuk mengembangkan aktivitas rumah Komunitas Pengajian eks preman.
Juga dapat terus aktif mengajarkan bacaan al-Qur’an kepada masyarakat, sehingga tidak ada lagi yang buta aksara al-Qur’an.
“Kita berupaya terus menerus membumikan bacaan al-Qur’an, termasuk mengentaskan buta aksara al-Qur’an salah satunya melalui cara seperti ini membantu rumah pengajian ini dengan menyumbangkan al-Qur’an,” kata Syafruddin.
Ketua pembina rumah Pengajian Ustadz Zainuddin pada kesempatan itu menceritakan tentang sulitnya membangun rumah pengajian.
Pada awalnya mereka mendapat banyak tantangan, karena lokasi pengajian yang rawan kasus kriminalitas dan narkoba.
Namun, sedikit demi sedikit usaha para pembina pengajian mulai membuahkan hasil positif.
Mereka mampu menghilangkan pandangan negatif warga di lingkungan tersebut. Semua akhirnya tersadarkan dan berniat untuk hijrah.
Hal itu menjadi kesempatan bagi Ustadz Zainuddin dan teman-temannya, untuk merangkul para mantan preman dan pemakai narkoba itu agar ikut belajar mengaji bersama.