Network
GOWAPOS - Beberapa hari yang lalu, penerbangan jamaah haji kloter keempat dengan armada Saudi Airlines mengalami keterlambatan penerbangan atau bisa disebut Delay.
Atas peristiwa tersebut, Jamaah haji kloter keempat mengalami kelaparan, ditambah lagi tidak ada kompensasi snack, minuman, ataupun makanan berat.
Padahal biasanya jika armada pesawat mengalami keterlambatan penerbangan, kompensasi berupa snack atau makanan akan disediakan sebagai bentuk permintaan maaf karena adanya keterlambatan.
Kakanwil Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam pun angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.
Ia menyayangkan pihak Saudi Airlines tidak ada koordinasi terhadap pihak embarkasi atas hal tersebut, dan pihak embarkasi mengetahuinya saat dapat laporan protes dari salah satu jamaah yang mengeluh kelaparan.
Menurut Ajam Mustajam, pada akhirnya pihak Saudi Airlines menyampaikan surat permohonan maafnya atas hal tersebut.
Hanya saja Ajam meminta pihak Saudi Airlines tidak hanya meminta maaf, tetapi juga memberikan kompensasi yang sesuai dengan undang-undang penerbangan pasal 146.
Pasal tersebut membahas mengenai jika ada keterlambatan penerbangan pesawat, pihak maskapai harus memberikan kompensasi kepada penumpang yang mengalami kerugian. Kecuali keterlambatan terbang karena cuaca atau faktor teknis operasional.
Kompensasi tersebut harusnya berupa penyediaan snack seharga 300 ribu, karena keterlambatan lebih dari 240 menit.***
