5 Faktor Pemicu Sehingga Ibu Mudah Marah pada Anak, Temukan Solusinya dari dr Aisyah Dahlan

12 November 2021, 21:25 WIB
ilustrasi hubungan ibu dan anak /cottonbro from Pexels/

GowaPos.Com - Kadang seorang ibu tidak dapat menahan amarahnya pada anaknya. Gampang marah bila anak berbuat kesalahan, bukannya menasehati tapi langsung memaharinya.

Perlu dicari solusi, kenapa sampai seorang ibu gampang dibakar amarah utamanya kepada anaknya sendiri.

"Kalau dipikir, seringnya karena hal sepele, tapi kok ya gampang banget mulut ini ngomel ke anak,"unggah dr Aisyah Dahlan di Instagram @aisyahdahlan.

Belum lagi kadang ibu dengan nada tinggi, mata melotot, barang dibanting, kalimat penuh sentimen, ancaman hingga doa buruk bahkan sentilan dan pukulan.

Baca Juga: Berawal dari Instagram, inilah Kolaborasi Raisa dan Penyanyi Korea Selatan Sam Kim di Lagu Someday

dr Aisyah Dahlan menyimpulkan ada 5 faktor yang menjadi pemicunya dan diberikan solusi mengatasinya. Temukan penyebabnya dan jalankan solusinya:

1.Lelah, Lapar, Panas, PMS, Kurang Tidur
Lebih mudah marah kalau urusan domestik? Maka libatkan anak buat bantuin, turunkan ekspektasi, dan berbagi tugas dengan suami.

Bahkan disarankan gaji Asisten Rumah Tangga (ART) jika memadai, cuci gosok di laundry ataukah membeli makanan sesekali.

Aisyah berharap kerjaan di rumah bisa dibagi, karena hati anak yang patah karena dimarahi? memang bisa dibeli?

Kalau lapar? bisa makan, kalau panas abiss jemur baju? langsung ngadem. Bahkan bila PMS bisa meminum obat dan kalau kurang tidur, bisa merem dan jangan scroll hape.

Baca Juga: Gokil ! Guru Matematika Hasilkan Duit Rp 3,9 M Melalui Platform Dewasa Pornhub

2.Kurang Pujian, dan Belaian Suami?

"Gak usah nunggu, minta aja dengan lantang dan jelas. Godaian duluan,"kata dr Aisyah.

Jangan sampai suami juga malas karena kita terlihat sibuk mengurus anak terus dan abai pada mereka. Padahal mereka lebih butuh asupan biologis ketimbang kita.

"Jangan sampai karena kesal pada suami, hubungan rumah tangga yang tak harmonis, malah menjadikan anak sebagai objek pelampiasan. No no never, mereka salah apa?"sesalnya.

Baca Juga: Kerennya Gaya Presiden Joko Widodo Jajal Sirkuit Mandalika Pakai Motor Custom RI 1

3.Capek Kerja, Dikejar Setumpuk Deadline
Biasanya yang ibu yang bekerja, pergi pagi pulang malam. Maunya istirahat tapi mengajak main, minta dibacakan buku. Sebel karena anak tidak mau mengerti kalau ibunya capek.

Weekend juga serupa, maunya istrihat dan tidak diganggu anak. Jadi anak main sama siapa?

"Anak cuma minta waktu kita, bukan omelan kita apalagi kita si orangtua menuntut anak buat ngeri. Ini siapa yang lebih dewasa sih?"tanya Aisyah.

Baca Juga: Kerennya Gaya Presiden Joko Widodo Jajal Sirkuit Mandalika Pakai Motor Custom RI 1

4.Sedikitnya Ilmu Mendidik Anak
"Abis baca tulisan parenting, di save dong gak dipraktikkan, ya gimana?, Abis ikut kulwap parenting, sejam waras, jam berikutnya udah ngomel-ngomel lagi,"sebutnya.

Artinya apa? Tak ada waktu lagi untuk hal-hal lain yang tak berfaedah, belajarlah. Maksimalkan waktu demi anak kita.

Saatnya tinggalkan akun gosip, drama penyulut emosi, gunakan waktu untuk membaca buku menuntut ilmu, bergabung engan komunitas positif dan senantiasa diskusi dengan suami.

Baca Juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional 12 November, Ahmad Syafii Maarif: Harga Kesehatan Sangat Tinggi

5.Lupa Bahwa Anak adalah Amanah
Banyak yang terjadi, dimana seorang ibu super baik pada anak muridnya, anak tetangga, anak bos dan anak pasien kita.

Tapi kenapa tidak serupa pada anak kita sendiri?

Bukankah dia adalah titipan Sang Pencipta.

Malah menganggap anak adalah beban, bukan rezeki yang Alla titipkan.

Kenapa kita lupa, kalau mendidik anak dengan baik adalah perintah Allah yang akan ditanya di hari pengadilan kelak.

Semoga dengan membaca dan menemukan solusi dari 5 pemicu sehingga seorang ibu sering memarahi anaknya. ****

Editor: Subair Pare

Sumber: instagram/@aisyahdahlan

Tags

Terkini

Terpopuler