"Kenapa saya mau mengantar pupuk ini? Ya karena saya terketuk hati untuk membantu para petani agar tanaman yang dikelolanya menjadi tanaman yang segar. Kita semua tahu bagaimana kerja kerasnya para petani menghasilkan tanaman yang baik untuk dikonsumsi," jelasnya.
Dengan adanya pupuk organik ini, lanjut Tasbih, tanaman yang digunakan para petani menjadi sehat dalam kesuburan tanah dan mengoptimalkan hasil panen.
Rute perjalanan tidak terasa, karena penulis begitu menghayati cerita demi cerita yang keluar dari mulut Tasbih.
Perlu diketahui, selama di jalan, jalanan tidak selamanya mulus, ada juga yang berlubang dan sepertinya dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat. Tepatnya di Jalan Kasimburang, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Waktu itu, tepat pukul 22.17 WITA penulis sempat mengabadikan momen tampak wajah Jalan Kasimburang yang begitu rusak, sama sekali tidak ada pencahayaan dari ujung ke ujung jalan tersebut. Yah, adapun pencahayaan itu merupakan dari rumah warga sekitar.
Katanya, jalanan yang dilewati penulis telah memakan korban, mulai dari pengendara motor yang terjatuh, bahkan mobil pengantar lainnya alami kecelakaan, seperti mobil yang terbalik dll.
Di akhir perjalanan, tepat pukul 23.50 WITA, penulis dan pengantar pupuk organik tersebut telah sampai di lokasi, tepatnya di Jalan Pemancar, Kanreapi, Malino,. Kabupaten Gowa.
Tentu saja, jalan terakhir yang penulis lalui begitu sulit beberapa kali mobil yang digunakan pun tak sanggup lagi untuk menaiki jalan menanjak. Dengan total 140 karung tidak saja begitu mudah untuk ditaklukkan jalanan menanjak di Jalan Pemancar itu.