Hacker Dicurigai Curi Data Sebesar 112 GB, Gigabyte jadi Korban Serangan Ransomware

- 9 Agustus 2021, 08:58 WIB
ilustrasi hacker
ilustrasi hacker /shutterstock.com

Gowapos.com -- Gigabyte sebagai produsen dan distributor hardware komputer yang berasal dari Taiwan ini telah menjadi korban serangan ransomware.

Dari laporan Bleeping Computer dan United Daily News, Gigabyte diserang ransomware antara 3 Agustus 2021 dan 4 Agustus 2021.

Dikutip dari laporan sama via Engadget, Senin, 9 Agustus 2021, perusahaan mengonfirmasi, infrastruktur TI dan beberapa server yang terpengaruh oleh ransomware ini langsung ditutup aksesnya.

Walaupun tidak mau mengungkapkan hal yang lebih lanjut tentang dampak ransomware ini, beberapa petunjuk mengindikasikan serangan itu berdampak buruk dari yang disebutkan.

Menurut sumber Bleeping Computer, kelompok RansomEXX mengklaim telah mencuri data internal sebesar 112GB yang mencakup komunikasi rahasia dengan Intel, AMD, dan American Megatrends, serta dokumentasi di bawah NDA.

Grup tersebut mengancam akan mempublikasikan semua data yang dicuri kecuali Gigabyte bersedia membayar.

Gigabyte mengatakan, pihaknya telah menghubungi penegak hukum terkait serangan ransomware ini. Tetapi, perusahaan tidak mengungkap apakah akan membayar uang tebusan kepada RansomEXX.

RansomEXX dibentuk pada 2018 dengan nama Defray. Namun pada 2020 mereka mengubah nama, dan menargetkan organisasi yang semakin terkenal.

Adapun target mereka, termasuk pemerintah Brasil, Departemen Transportasi Texas, dan telekomunikasi yang dipimpin oleh negara bagian Ekuador.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x