Adapun kekurangan dari mobil listrik sebagai berikut.
1. Stasiun pengisian baterai masih sedikit
Kesulitan membawa mobil listrik untuk perjalanan lebih jauh adalah masih kurangnya stasiun pengisian kendaraan listrik. Menurut infromasi dari Indonesiabaik, baru ada 346 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 295 lokasi per tahun 2022.
Akan tetapi pemerintah dan stakeholder terkait akan mengupayakan peningkatan jumlah tersebut sehingga para pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir jika melakukan perjalanan jauh.
2. Harga masih mahal
Sebagai produk pengeluaran baru dan kebanyakan di Indonesia adalah barang impor, maka tidak heran harganya begitu tinggi daripada mobil konvensional. Salah satu faktor yang membuatnya mahal adalah proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan biayanya cukup mahal.
Harga mobil listrik termurah saat ini adalah Wuling Air ev yaitu sekitar 200 juta-an Rupiah.
3. Lama isi daya
Apabila ingin menggunakannya untuk perjalanan lebih jauh, tentu harus rela menunggu lama pengisian daya baterai. Apalagi saat ini belum terlalu banyak SPKLU yang tersedia. Mau tidak mau sementara waktu pengguna hanya bisa mengisi daya di rumah masing-masing.
Dibutuhkan waktu pengisian setidaknya 30 hingga 40 menit, sebelum memulai perjalanan. Tapi untuk jarak tempuh lebih dekat, bisa mengisi daya kurang 30 persen dari pengisian penuhnya.
4. Harga baterai mahal
Kelemahan selanjutnya adalah harga dari baterai mobil listrik yang terbilang mahal. Bahkan mencapai 30 persen total harga mobilnya. Harga bisa bervariasi tergantung pada model, kapasitas pengisian dan teknologi masing-masing baterai.***