Unik! Terletak 15 KM dari Malino Gowa Sulsel, Desa Ini Memadukan Dua Budaya Sekaligus

3 Februari 2024, 18:44 WIB
Tari Pepe-Pepeka Ri Makka adalah tarian untuk dakwah asal Sulawesi Selatan, yang erat kaitannya dengan Nabi Ibrahim bisa kamu saksikan di Desa Pao /Jadesta/

GOWAPOS - Kabupaten Gowa memiliki banyak desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu desa wisata yang masuk dalam daftar 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Desa Pao.

Secara geografis, Desa Pao berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak sekira 15 km dari kawasan puncak Malino (Malino Highlands), yang mana Malino merupakan salah satu destinasi terfavorit di Kabupaten Gowa bagi warga ibukota Sulawesi Selatan.

Desa Pao adalah sebuah desa yang syarat dengan sejarah dan budaya yang masih lestari hingga saat ini. Disetiap sudut wilayah Desa Pao memiliki nama tersendiri yang berfungsi sebagai penanda wilayah dengan arti dan makna tersendiri. Hal itu menjadikan Desa Pao juga dikenal sebagai Kampung Seribu Nama.

Baca Juga: Surganya Penikmat Camping! Mengenal Desa Wisata Bissoloro yang Kaya Pemandangan Alam

Masyarakat Desa Pao memiliki keunikan budaya tersendiri yang menganut dua budaya sekaligus, yakni budaya Makassar dan Bugis serta melahirkan turunan budaya khas masyarakat itu sendiri.

Pada masa kerajaan, Pao adalah sebuah kerajaan kecil di kabupaten Gowa namun tidak terdaftar dalam rumpun kerajaan Gowa, sebab Pao dipimpin dan dikuasai oleh rajanya sendiri yang disebut Arung Pao.

Bola Lompoa Ri Caile/Jadesta

Sampai saat ini, properti kerajaan masih dilestarikan dengan baik. Diantaranya, Bola Lompoa Ri Caile yang merupakan kediaman Arung Pao, bendera kerajaan, keris, peralatan rumah tangga, gendang yang berfungsi sebagai penanda dan pemberi semangat kepada pasukan saat terjadi perang hingga bendera kerajaan.

Bagi para pengunjung desa yang ingin menjajal wisata sejarah, hal tersebut menjadikan Desa Pao memiliki daya magis tersendiri. Pengunjung bisa menikmati atraksi Ganrang Bulo, Atraksi Tari Kipas, Tari Pepe-Pepeka Ri Makka, Balla Lompoa Ri Caile, Benteng Tatepo'na Pao, Taman Makan Pahlawan Bumi Indah Pao, A'nangkala, dan A'dengka Appingang.

Mengunjungi Desa Wisata ini tentunya tidak akan membosankan, karena selain wisata sejarah budaya kamu juga bisa menikmati wisata alam seperti wisata air terjun Bantimurung Gallang.

Air Terjun Bantimurung Gallang/Jadesta

Buat pengunjung yang hendak menghabiskan malam, di desa ini juga sudah tersedia penginapan dan cafe dengan harga terjangkau mulai dari 200 ribu permalam. Seperti Cafe & Penginapan Gallang, Pondok Bungeng, Pondok Kalibo, Nandar Homestay dan Homestay 55.

Saat pulang Anda bisa membeli beberapa suvenir khas Desa Pao seperti kue tradisional Baje', Dodoro' dan Tentent Wijen, Tenteng Pao, Sirup Markisa dan Terong Belanda, Madu Hutan dan Beras Merah, Cucuru' Te'ne Sitaba taba Tarringna, Deppa Deseng, Pallu Likku', Paria Kambu dan Aneka Sayur Mayur.***

Editor: Burhan SM

Tags

Terkini

Terpopuler