Selama perantauannya dalam menimba ilmu, Ahmad Dahlan sangat tertarik pada pembahasan tentang pemikiran dan gerakan Islam.
Saat kembali ke kampungnya, Ahmad Dahlan menyebarkan ilmu pengetahuan yang selama ini ia pelajari kepada anak-anak kampung.
Semakin lama, murid yang ia didik semakin bertambah banyak, sehingga Ahmad Dahlan memutuskan untuk mendirikan Muhammadiyah bersama dengan murid-murid kepercayaannya.
Tujuan dibentuknya Muhammadiyah adalah menyukseskan cita-cita pembaharuan Islam di Nusantara.
Namun, perjuangannya untuk mengembalikan ajaran Islam yang murni mendapat tantangan keras dari para pendahulunya.
Pandangan-pandangan miring memang sudah sering ia dapatkan, bahkan sebelum berdirinya Muhammadiyah.
Ahmad Dahlan sempat mendapat cemoohan dari orang-orang di sekitarnya karena bergabung dengan organisasi Budi Oetomo.
Organisasi Budi Oetomo memang dikenal sebagai tempat para orang-orang elit dengan karakter baratnya.
Oleh sebab itu Ahmad Dahlan mendapat kecaman keras dari pemuka agama di kampungnya, yang menuduh dirinya sesat sebab bergaul dengan orang-orang yang dianggap kafir.