Ekonomi Sulsel Melambat di Triwulan III, Bank Indonesia: Akibat Pembatasan Mobilitas

- 11 November 2021, 17:39 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam International Conference : Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis, 11 November 2021
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam International Conference : Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis, 11 November 2021 /Antara News

GowaPos.com -- Kondisi perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan III 2021 mengalami perlambatan. Data Bank Indonesia (BI) tercatat tumbuh positif sebesar 3,24% (yoy).

Angka ini turun drastis dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,66% (yoy) sebagai dampak dari merebaknya kasus Covid.

Pelemahan ekonomi pada triwulan ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 3,51% setelah sebelumnya mencapai 7,07%.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan sumber utama pelemahan berasal dari permintaan domestik yang tumbuh melambat seiring kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai wilayah untuk mengatasi varian delta Covid-19.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Sulampua Tertinggi Dibanding Wilayah Lain, Ini Faktor Pendorongnya

"Sementara permintaan eksternal tetap tumbuh kuat, menopang pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun ekonomi Sulawesi Selatan," katanya.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan didorong oleh kinerja Lapangan Usaha (LU) utama. LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 7,85% (yoy) dan memiliki pangsa sebesar 24,52% terhadap total PDRB Sulsel.

Pertumbuhan didorong oleh peningkatan produksi beberapa komoditas perkebunan, antara lain: kelapa sawit, kopi, kakao, tebu, maupun peningkatan produksi sentra budidaya perikanan dan perikanan tangkap.

Selanjutnya, LU Pertambangan tumbuh sebesar 3,61% (yoy) dengan pangsa sebesar 4,81% terhadap PDRB. Pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja pertambangan bijih logam.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah