Maka, jika ada pernikahan yang sudah berjalan bertahun-tahun tetapi belum mampu mendekatkan keduanya kepada Allah, maka ada yang belum tepat dalam rumah tangganya.
“Oleh karena itu, setelah menikah ini, mohon dekati Allah Subhanahu wa ta a’la. Bangun di malam hari. Sungguh banyak persoalan yang besar dituntaskan hanya dengan hamparan sajadah dan bersujud di dalamnya,” katanya lagi.
“Yang kedua, jika sudah berumah tangga kata Allah dan menginginkan samara, maka bersikaplah seperti zauj. Pasangan yang saling menyempurnakan dan menyadari ketidaksempurnaan,” lanjutnya.
Hal ini dijelaskan didalam Al-qur’an surah ke-4 di ayat ke-19.
“Jika kalian sudah berumah tangga, jangan wariskan sifat-sifat yang kurang baik kepada pasanganmu. Sungguh, sepanjang bernama manusia tidak ada yang sempurna karena itu aku persatukan untuk saling menyempurnakan.
Jika ada kesalahan dan kekurangan sebaiknya tidak cepat marah, boleh jadi dibalik kekurangan itu ada hikmah besar untuk menyempurnakan kualitas rumah tangga.
“Karena itulah kita layak menjaga pasangan yang Allah titipkan. Mudah bagi Allah untuk menitipkan Ria kepada pria lain, tapi Ryan yang Allah amanahkan, karena Allah percaya Ryan dapat menjaganya dengan baik seperti ayahnya almarhum menjaganya, seperti ibunya menyayanginya. Pun demikian, tidak Allah titipkan Ryan kepada perempuan lain, tetapi kepada Ria karena Ria dipercaya mampu memberi kebahagiaan menjadi pelapis luka yang menghadirkan suka yang mendalam abadi sampai menghadap kepada Allah Subhanahu wa ta a’a,” tutur Ustadz Adi Hidayat. ***
Sumber: YouTube MNC