Roshnag mempertanyakan nasib Zoya. Wasim menjawab bahwa dia harus mengikuti takdirnya. Dia berjalan ke dalam.
Arjun meminta anggota staf untuk pergi dan kemudian meyakinkan Roshnag, bahwa Zoya adalah teman dan saudara perempuannya, aku akan selalu berdiri bersamanya.
Di dalam mobil, Zoya masih dihantui oleh kata-kata dan reaksi Wasim. Aditya memperhatikannya menangis. Dia memikirkan kata-kata Roshnag.
Baca Juga: Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru
Dia menghentikan mobil dan berbalik ke arahnya. Dia menawarkan sapu tangan sebagai gantinya. Dia menyeka air matanya.
Dia mengambil bulu matanya yang jatuh dan memintanya untuk berharap.
Zoya menolak mengatakan keinginanku tidak akan pernah menjadi kenyataan. Dia menawarkan untuk mendoakannya atas namanya.
Dia berdoa kepada Tuhan untuk membantunya membawa senyumnya kembali ke wajahnya.
Roshnag mengetuk pintu berulang kali. Dia khawatir karena Wasim mengunci diri di kamar.
Roshnag berkata sudah waktunya untuk obatnya. Noor meminta ayahnya untuk membuka pintu.