Trauma Jin Young Seo Dalam Business Proposal Saat jadi Korban Predator Seksual Sangat Realistis

- 16 Maret 2022, 11:22 WIB
Trauma Jin Young Seo Dalam Business Proposal Saat jadi Korban Predator Seksual Disebut Realistis
Trauma Jin Young Seo Dalam Business Proposal Saat jadi Korban Predator Seksual Disebut Realistis /Instagram/

GOWAPOS — Penayangan episode terbaru dari drama SBS "Business Proposal" pada Selasa 15 Maret 2022 malam kemarin cukup menyita perhatian.

Episode ini tak hanya menghadirkan cerita ringan yang mengundang tawa, namun juga menampilkan trauma korban perekaman ilegal.

Pada episode sebelumnya, Jin Young Seo (Seol In Ah) menjadi korban perekaman ilegal seorang predator seksual yang merupakan tetangganya sendiri.

Dia diberi sebuah lampu yang berisikan kamera pengintai. Beruntung, Jin Young Seo akhirnya menyadari hal itu dan dia berhasil menangkap si pelaku dengan bantuan Cha Sung Hoon (Kim Min Kyu).

Baca Juga: Sinopsis BALIKA VADHU Episode 332 Tayang 17 Maret 2022: Pramila Ditangkap Polisi, Saurabh Kerjai Saanchi

Namun memang dalam drama ini, si pelaku sudah diberi hukuman denda dan dipecat dari pekerjaannya berkat Kang Tae Mu (Ahn Hyo Seop).

Tapi satu hal yang pasti, trauma Jin Young Seo masih bertahan. Sejak mengalami hal itu, dia tak berani buang air kecil di toilet umum karena khawatir akan ada kamera tersembunyi di sana.

Untuk menyempurnakan adegan tersebut, tim produksi menambah gambar mata saat Jin Young Seo hendak kencing di toilet. Gambar ini mengisyaratkan bahwa dia selalu merasa diawasi karena traumanya masih bertahan.

Karena penggambarannya yang cukup realistis, adegan ini langsung menjadi perbincangan pemirsa. Apalagi, kasus perekaman ilegal bukan hal baru di Korea dan sempat melibatkan sejumlah nama terkenal.

Baca Juga: Mikel Arteta Optimis Bisa Beri Kejutan Saat Lawan Liverpool, Langkah Arsenal Jadi Tim Terbaik Inggris

"Sebuah representasi visual dari trauma korban predator seksual. Jika kalian berpikir semuanya berakhir setelah kejahatan terungkap, maka kalian salah. Itu tidak berhenti di situ dan tidak akan pernah. Para korban harus hidup dengan trauma selamanya," ujar seorang netter.

"Ini sangat benar. Aku juga korban, sehingga ketakutan itu sangat nyata. Bertahun-tahun telah berlalu, tapi trauma itu tetap ada," imbuh netter yang lain. "Itu sebabnya aku sangat menyalahkan predator seksual. Tidak ada satu perempuan pun yang berhak mengalami pelecehan," tambah yang lain.

"Tim produksi drama ini patut dipuji. Sebagai seorang wanita, aku juga selalu waspada saat berada di toilet umum, apalagi mereka yang jadi korban pelecehan itu sendiri. Pasti traumanya bertahan selamanya," kata netter yang lain.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah