Bersamaan dengan itu, Syifa terkejut sekaligus sakit hati melihat kemesraan dan juga keromantisan Dafri yang mencoba untuk menggendong Alina.
Dafri selalu saja memberikan perhatian walaupun hanya sedikit kepada Alina tentu saja, sebagai seorang istri Syifa semakin sakit hati terlebih, Syifa sudah dilanda api cemburu meksipun itu, Syifa hanya bisa menahan rasa cemburunya tersebut.
Rupanya segala persiapan yang telah dilakukan Dafri agar pria tersebut mendekam di penjara, itu berjalan dengan lancar karena Dafri berhasil menangkapnya dan membawanya ke kantor polisi.
Tentu saja mendengar kabar tersebut, membuat keluarga Pak Rahmat begitu panik dan juga terkejut terutama Ibu Nadia yang tampak pucat pasi.
Sepertinya Ibu Nadia khawatir jika pria tersebut akan membongkar rahasianya dihadapan pihak kepolisian, pastinya itu akan membuat kehidupan Ibu Nadia tidak tenang.
Jika itu terjadi tentunya Ibu Nadia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan terhadap Syifa karena dia merupakan dalang dari penyerangan Syifa.
Tertangkapnya pria tersebut itu seketika membuat Ibu Nadia begitu marah kepada Syifa dan menyebut Syifa hanya mencari muka saja.
Pada adegan lain terdapat, Dafri yang berusaha untuk menolong Alina karena kaki Alina masih mengalami luka sehingga perlu bantuan orang lain untuk memapahnya.