Alina pun begitu kesal melihat kebahagiaan Dafri dan Syifa terlebih keduanya kini bermesraan di kamarnya di tengah pencahayaan lilin.
Alina benar-benar tidak rela sehingga dia lagi-lagi menyalahkan Syifa yang telah merebut dafri darinya sehingga Dafri rela dan begitu tega meninggalkan Alina.
Alina pun memastikan kepada dirinya sendiri bahwa ia akan bisa merebut Dafri kembali darinya apapun dan bagaimanapun caranya Dafri harus kembali dan mencintainya lagi.
Adegan selanjutnya, Ibu Nadia merasa sedih atas perubahan sikap Alina dan Pak Rahmat yang sama sekali tidak menghargainya lagi.
Rupanya, Alina bersikap seperti itu karena Alina selalu saja digagalkan oleh Ibu Nadia notabene adalah Mama dari Alina sendiri, untuk mendapatkan Dafri kembali.
Sekaligus, Ibu Nadia tidak mendukung sama sekali keinginan Alina untuk mengharapkan Dafri kembali karena Ibu Nadia tidak ingin jika Alina selalu saja merasakan sakit hati.
Sementara itu, Alina berusaha untuk mendekati dan bersikap baik kepada Pak Rahmat ayahnya sendiri karena Alina takut jika Pak Rahmat benar-benar pergi meninggalkannya dengan Ibu Nadia.
Alina masih berharap agar Pak Rahmat nantinya bisa menjadi wali nikahnya dengan Dafri sepertinya, Alina begitu terobsesi dengan Dafri.