Setelah itu, Rano bertemu dengan tiga sahabatnya, lalu mereka berempat berencana pergi ke Bandung sekarang untuk mencari rumah kontrakan dan berwisata di sana, tetapi Rano memiliki janji bertemu dengan Fiona.
Untungnya, pertemuan Fiona dengan Rano batal sehingga Rano bisa berangkat ke Bandung bersama tiga sahabatnya itu.
Setelah Widya kembali ke rumah dan membangunkan Rano, Rano sangat marah karena ia tidak mengetahui keberadaan ayahnya, entah masih hidup atau sudah mati, meskipun Widya diam seribu bahasa untuk menyembunyikan masa lalu ayah Rano.
Segera setelah itu, Widya menelepon menantunya sekaligus ayah Rano, Prasetyo (Clift Sangra), yang sedang berada di kampung terpencil, lalu Prasetyo pun bertanya tentang penolak bala yang dipasang di rumah Widya.
Widya kemudian membahas Rano, meskipun Prasetyo sangat merindukannya, tetapi Prasetyo merasa nyawanya masih terancam.
Widya hanya berpesan untuk memandikan keris-kerisnya setiap malam Jumat Kliwon dan menanam keris tersebut.
Rano, Poppy, Dicky dan Ocha berangkat ke Bandung untuk mencari rumah kontrakan hingga mereka menemukan rumah kontrakan milik Bu Sigit yang kuno dan usang.
Mereka melihat mobil ambulans tua yang terparkir di halaman rumah, lalu mereka melihat-lihat isi rumah itu, tetapi Rano merasa tidak asing terhadap rumah itu, sementara Dicky bertemu dengan sosok wanita cantik (Cut Alona) yang sedang berjalan di lorong rumah.
Mereka berempat sepakat mengontrak rumah itu karena harganya murah dan dekat dengan kampus, lalu mereka berempat kembali ke Jakarta pada malam hari.