Lima tahun kemudian hadirlah Karina (Revalina S. Temat), psikiater yang sedang mengambil tesis S2, dan menjadikan Ryan yang sudah berumur 12 tahun sebagai objek penelitiannya.
Sekalipun Ryan dianggap normal dan siap dikeluarkan dari panti, tetapi Karina ingin melakukan eksperimen terakhir.
Dia ingin mengajak Ryan kembali ke rumahnya yang lama. Karina yang sangat percaya pada teori empirisnya bahwa salah satu cara paling efektif untuk mengatasi PTSD adalah mengajak korban ke lokasi dan dia harus belajar menghadapi situasi yang bisa memancing traumanya.
Sekali pun banyak seniornya yang mengkhawatirkan treatment ini, tetapi Karina bersikeras bahwa dia bisa melakukannya.
Jika Ryan tetap bersikap normal, maka berarti Ryan memang sudah berhasil menghadapi traumanya.
Sahabatnya, Bams (Daniel Topan) mengingatkannya tentang pengakuan Ryan pada awal pemeriksaan yang menceritakan ada kemungkinan keterlibatan makhluk lain di rumah tersebut dan menjadi penyebab kematian keluarganya.
Mendengar hal itu, Karina tetap tidak percaya sama sekali dan bersikap skeptis.***