Dia membiarkan orang asing itu, Wanita, masuk dengan mengenakan pakaian hazmat dan menyembunyikannya dari Ibu.
Ketika Putri bertanya kepada Wanita tentang kontaminasi tersebut, Wanita menjawab bahwa tidak ada kontaminasi.
Pertengkaran di antara mereka atas pistol Wanita menarik perhatian Ibu, yang melucuti senjata Wanita dan, atas permintaan Putri, membawanya ke rumah sakit.
Wanita menolak bantuan Ibu, memberi tahu Putri bahwa robot seperti Ibu memburu manusia, dan bahwa dia bertahan hidup dengan bersembunyi bersama orang lain di tambang.
Putrinya malah melakukan operasi pada pinggul wanita yang terluka.
Setelah menyaksikan ikatan Putri dengan Wanita, Ibu mengadakan ujian, yang melibatkan tes psikologi.
Putrinya lulus ujian, dan Ibu menghadiahinya dengan membiarkannya memilih embrio untuk tumbuh.
Ibu memberi tahu Putrinya bahwa peluru di luka Wanita itu mirip dengan peluru di senjatanya sendiri, artinya dia tidak ditembak oleh robot.
Putri menghadapkan Wanita, yang membantah hal ini. Putrinya menyelidiki dan menemukan bahwa Ibu telah berbohong.