Alasan Rusia Ingin Ambil Alih Wilayah Ukrania, Ada Sebuah Ketakutan yang Terpendam

25 Februari 2022, 10:14 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang otorisasi operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina selama pidato televisi khusus di TV pemerintah Rusia, di Moskow /Foto: via REUTERS/RUSSIAN POOL/

GOWAPOS -- Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan armada militer negaranya untuk menginvasi Ukraina, pada Kamis 24 Februari 2022.

Rusia sudah masuk wilayah Ukraina, dan melancarkan serangan darat dan udara di berbagai wilayah.

Sebagian dari masyarakat awam mungkin bertanya sebenarnya apa yang menjadi alasan Rusia untuk mengambil keputusan riskan ini.

Dilansir dari Kumpararn, berikut ini, hal yang dapat dijadikan pemahaman mengenai konteks eskalasi konflik yang bakal menjadi salah satu catatan sejarah terbesar abad 21 ini.

Baca Juga: Siapa Itu Steno Ricardo? Sosok Pengusaha Viral Selingkuh dengan Baby Sitter Anak, Berikut Biodata Lengkapnya

Rusia Khawatir Ukraina Gabung NATO

Dilansir dari BBC, alasan utama Putin memulai konflik bersenjata ini adalah kekhawatiran Rusia jika Ukraina bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Secara singkat, NATO adalah aliansi militer dari 27 negara Eropa, ditambah AS dan Kanada.

Sejak dibentuk pada 1949, semakin banyak negara Eropa yang bergabung dengan NATO.

Rumania, Lituania, Latvia dan Estonia adalah beberapa negara Eropa yang bergabung dengan NATO serempak pada 2004.

Baca Juga: Mawar AFI Minta Netizen Berhenti Tag Video Pernikahan Mantan Suami di Akun Instagramnya: Anak Saya Malu

Posisi geografis meraka cukup dekat dengan Rusia, sehingga ada kekhawatiran keamanan bagi Kremlin.

Sementara Ukraina, yang berbatasan langsung dengan Rusia, adalah “negara mitra”, yang bisa kapan saja bergabung dengan NATO.

Putin dilaporkan mengeklaim bahwa Barat menggunakan aliansi untuk menekan batas di rusia, dan dia ingin NATO menghentikan aktivitas militernya di Eropa timur.

Serangan ini bukanlah deklarasi perang terhadap NATO, tapi manifestasi dari upaya Rusia mengamankan posisinya di masa depan.

“Putin tidak akan menyerang NATO. Dia hanya ingin menjadikan Ukraina menjadi sebuah negara bawahan (vassal state) seperti Belarusia," kata seorang petinggi militer Inggris.

Selain itu, Rusia juga meminta NATO tidak menempatkan tentara-tentaranya di sekitar Rusia, khususnya di negara-negara Eropa Timur yang gabung NATO setelah tahun 1997.

Baca Juga: Sinopsis DEEPWATER HORIZON Tayang di Bioskop Trans TV: Ketika Pengeboran Lepas Pantai Meledak di AS

NATO tampaknya mencoba mencari alternatif lain karena tidak bisa menerima permintaan Rusia ini.

Jelas isu keamanan dan geopolitik memprakarsai keputusan Kremlin untuk melumpuhkan kekuatan di Ukraina.***

 

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler