Network
Gowapos.com - Biaya penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo musim panas lalu diperkirakan mencapai 1,45 triliun atau sekitar Rp.180,2 Triliun. Anggaran ini jumlahnya Rp. 23,6 triliun lebih rendah dari rencana anggaran sebelumnya, kata penyelenggara.
Penghematan biaya yang dipresentasikan pada rapat dewan eksekutif panitia penyelenggara Olimpiade di ibu kota dicapai karena sebagian besar acara diadakan tanpa penonton karena pandemi COVID-19.
Namun, harga pementasan Olimpiade dan Paralimpiade setelah penundaan satu tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya hampir dua kali lipat dari yang direncanakan Rp. 91 Triliun yang diajukan ke Komite Olimpiade Internasional pada tahun 2013 pada saat penawaran Jepang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 Desember 2021, Aquarius Emosional, Pisces dalam Keadaan Baik
Di luar angka 1,45 triliun Yen atau Rp, 180,2 Triliun, pemerintah pusat dan metropolitan Tokyo telah membukukan biaya tambahan terkait Olimpiade, membuat total biaya lebih besar jika diperhitungkan. Total biaya diharapkan akan selesai pada Juni tahun depan.
Pada Desember tahun 2020 lalu, biaya diperkirakan mencapai Rp, 203,3 Triliun, meningkat Rp. 364,4 Triliun karena Olimpiade dijadwal ulang karena pandemi dan kebutuhan untuk mengambil tindakan terhadap COVID-19.
Memiliki pengunjung dari luar negeri yang jauh lebih sedikit dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya manusia, karena hampir tidak ada penonton di tempat-tempat tersebut yang terhitung menurunkan berbagai pengeluaran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 Desember 2021, Sagitarius Butuh Curhat, Capricorn Hari yang Menyenangkan
Tokyo pada saat itu berada dalam keadaan darurat COVID-19, dan bahkan ketika kerugian dari penjualan tiket menimpa panitia penyelenggara, pengurangan biaya telah mengkompensasi penurunan pendapatan tersebut.
