Kim Jong Un Saksikan Keberhasilan Korea Utara dalam Uji Coba Rudal Hipersonik

- 12 Januari 2022, 12:26 WIB
Seorang pria berjalan melewati siaran berita yang menunjukkan cuplikan uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 11 Januari 2022.
Seorang pria berjalan melewati siaran berita yang menunjukkan cuplikan uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 11 Januari 2022. /japantoday.com/

Gowapos.Com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi mengawasi keberhasilan uji coba rudal hipersonik.

Media pemerintah melaporkan pada Rabu,12 Januari 2022 kalau peluncuran kedua oleh negara bersenjata nuklir itu dalam waktu kurang dari seminggu.

"Rudal yang membawa kendaraan peluncur hipersonik akan mencapai target yang ditetapkan di perairan 1.000 km," kata kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA).

Baca Juga: Jepang Perpanjang Larangan Masuk Bagi Orang Asing non Penduduk Hingga Akhir Februari 2022

Foto-foto yang diposting di situs web Rodong Sinmun yaitu surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, menunjukkan Kim Jong Un mengenakan mantel kulit hitam panjang dan menggunakan teropong untuk menyaksikan peluncuran rudal dari platform penglihatan selulernya.

"Kemampuan manuver yang unggul dari kendaraan luncur hipersonik lebih mencolok diverifikasi melalui uji tembak terakhir," kata laporan KCNA.

Gambar lain, di Rodong Sinmun menunjukkan rudal meluncur dari darat saat fajar dalam kobaran api dan asap, dan Kim mendiskusikan grafiknya dengan pejabat berseragam.

Baca Juga: Budaya Mandi Bersama di Jepang: Pemerintah Ubah Batasan Usia Anak-anak pada Permandian Lawan Jenis

Ini adalah uji coba rudal hipersonik ketiga yang dilaporkan Korea Utara hingga saat ini, menyusul satu pada September 2021 dan satunya lagi minggu lalu, ketika negara itu ingin menambahkan senjata canggih ke gudang senjatanya.

Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran Selasa telah mencapai kecepatan hipersonik dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas merupakan sebuah kemajuan dari tes minggu lalu.

Laporan KCNA mengatakan bahwa kendaraan luncur hipersonik melakukan penerbangan lompat luncur dari area 600 km sebelum membuat pendaratan di 240 km.

Baca Juga: Sinopsis Film Jepang ‘Natsu e no Tobira’, Ilmuwan Muda yang Pergi Ke Masa Depan Lewat Mesin Tidur

Rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan Mach 5 dan lebih tinggi dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Rusia, Amerika Serikat, dan China semuanya mengatakan bahwa mereka telah berhasil menguji kendaraan luncur hipersonik, dengan Rusia yang secara umum dipandang sebagai pemimpin dunia dalam teknologi perang sejauh ini.

Dalam dekade, sejak Kim mengambil alih kekuasaan, Korea Utara telah melihat kemajuan pesat dalam teknologi militernya dengan mengabaikan sanksi internasional.

Baca Juga: Sinopsis ‘JU-ON: Origins’, Serial Horor Jepang Paling Populer di Netflix

Rudal hipersonik terdaftar di antara tugas prioritas utama untuk senjata strategis dalam rencana lima tahun saat ini, dan mengumumkan uji coba pertamanya di Hwasong-8 pada September tahun lalu.

"Kehadiran Kim Jong Un pada uji coba rudal menunjukkan bahwa tingkat penyelesaian rudal hipersonik telah mencapai tingkat yang memuaskan," kata Lim Eul-chul, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Kyungnam di Seoul.

Uji coba hari Selasa itu dilakukan saat Dewan Keamanan PBB bertemu di New York untuk membahas program senjata Pyongyang.

Baca Juga: Tele-Taste: TV yang Dapat Dijilat dan Meniru Rasa Makanan, Diciptakan Profesor Jepang

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.

Uji coba hipersonik dilakukan saat Korea Utara menolak untuk menanggapi seruan AS untuk melakukan pembicaraan.***

Pada pertemuan penting partai berkuasa Korea Utara bulan lalu, Kim berjanji untuk terus membangun kemampuan pertahanan negara itu, tanpa menyebut Amerika Serikat.

Baca Juga: Tren Sewa Pacar ala Jepang Kini Masuk ke Indonesia, Simak Tarif dan Aturannya Disini

Dialog antara Washington dan Pyongyang tetap terhenti dan negara itu berada di bawah berbagai sanksi internasional atas program nuklir dan rudal balistiknya.

Negara itu juga berada di bawah blokade virus corona yang dipaksakan sendiri telah memukul ekonominya.***

Editor: Subair Pare

Sumber: Japantoday.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah